Nationalgeographic.co.id—Kita tentu akrab dengan istilah 'Cookie' dalam teknologi informasi, khususnya internet. Barisan kode ini telah digunakan untuk melacak pengguna di internet dan menargetkan iklan kepada mereka. Namun, kelak cookie akan berkurang, bahkan hilang, sehingga konsumen terlindungi privasinya.
KG Media merupakan perusahaan penyedia ekosistem solusi yang terintegrasi. Bagian dari grup Kompas Gramedia ini menggandeng The Trade Desk untuk pengimplementasian Unified ID 2.0. Teknologi ini berfungsi untuk meningkatkan transparansi, privasi, dan kontrol konsumen sambil menjaga pertukaran nilai dari iklan yang relevan di seluruh saluran dan perangkat.
Penggunaan Unified ID 2.0 akan diprioritaskan demi menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna dalam mengakses informasi di situs media KG Media serta menjaga relevansi iklan yang ditampilkan, meski tanpa cookies pihak ketiga.
Dipelopori oleh The Trade Desk, Unified ID 2.0 memberikan kendali kepada konsumen dalam mengelola privasi identitasnya yang terhubung melalui alamat email yang terenkripsi.
Framework digital baru ini bersifat open source dan telah diadopsi dengan cepat di seluruh ekosistem periklanan, di antara penyedia jasa teknologi, pemasar, serta publisher yang berbasis periklanan untuk mendanai konten jurnalisme yang dinikmati oleh konsumennya.
Dalam pengembangannya, Unified ID 2.0 dirancang untuk memperbaiki transparansi, privasi, dan kontrol atas data pengguna internet tanpa menghilangkan fungsi yang memungkinkan relevansi iklan lintas perangkat.
Kehadiran Unified ID 2.0 memungkinkan pihak publisher untuk menyamarkan data pihak pertama yang mereka miliki dan memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan data tersebut serta mengukur efektivitas investasi media yang mereka keluarkan.
Menurut CMO KG Media Dian Gemiano, industri media yang makin terdigitalisasi mendorong pergeseran ke arah internet cookie-less dan bisnis online dengan kesadaran tentang data pribadi.
“Transformasi ini diharapkan dapat mendorong perkembangan konten premium bagi pembaca KG Media sekaligus memperbaiki pengalaman mereka dengan hanya menampilkan iklan yang lebih relevan,” imbuh Gemi.
Penggunaan Unified ID 2.0 di situs media KG Media diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih karena data dan privasi pengguna hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berwenang, bukan pihak ketiga.
Sementara di sisi pemasang iklan, investasi media yang dilakukan diharapkan dapat menuai hasil yang lebih baik karena dilakukan secara efektif dan tepat sasaran.
The Trade Desk pun menyambut baik kerja sama ini. Menurut Lead Senior Director Inventory Partnerships The Trade Desk Bihao Pan, pengimplementasian Unified ID 2.0 merupakan langkah besar KG Media untuk menyongsong masa depan internet terbuka.
“Kami sangat antusias bermitra dengan KG Media dalam mengambil langkah maju menuju masa depan internet terbuka. Bersama-sama, kita menciptakan standardisasi untuk internet terbuka yang lebih baik dan sadar-privasi. Bersama dengan momentum Unified ID 2.0, kami ingin terus mengembangakan adopsi yang luas di seluruh industri,” tutur Pan dalam keterangan tertulis yang diterima oleh KG Media.
Baca Juga: Apa Itu Web3 dan Mengapa Para Pegiat Teknologi Membicarakannya?
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR