Baca Juga: Sel Tubuh Mengatur Dirinya Hasilkan Kekuatan untuk Membentuk Jaringan
Beruntung, saat tiba di Pulau Sombori, ia tidak mengalami kendala apapun. Fasilitas jalan, katanya, sudah tersedia dengan baik untuk memudahkan kunjungan wisatawan.
Ketika sampai di dalam gua, Joshua tidak langsung mengambil foto. Pasalnya, kondisi matahari saat itu masih tinggi, sementara ia berniat untuk mengabadikan foto dalam kondisi low-light. Ia pun menunggu 2-3 jam hingga matahari bergeser ke arah barat.
“Selama menunggu, saya coba memotret beberapa sudut gua yang tidak terpapar cahaya. Saya pun terkejut karena kamera utama realme 9 Pro+ yang beresolusi 50 MP mampu menangkap banyak cahaya. Padahal saya cuma pakai headlamp sebagai alat bantu penerangan,” paparnya.
Untuk menciptakan kesan low-light, Josua memutuskan untuk mengabdikan lubang akses masuk gua tersebut. Lagi-lagi, Joshua dibuat kagum dengan performa realme 9 Pro+ yang berhasil mengabadikan gambar dengan stabil meski tanpa bantuan tripod.
Baca Juga: Dampak Sungai yang Tercemar Obat-obatan bagi Kesehatan Manusia
Sebagai informasi, untuk menciptakan foto low-light, kamera harus disetel dengan bukaan rana paling besar dan kecepatan shutter paling rendah. Dengan begitu, sedikit guncangan saja bisa membuat hasil foto blur.
“Dalam kondisi minim cahaya masih (realme 9 Pro+) masih bisa menghasilkan video yang cukup steady. Begitu juga ketika menggunakan tangan (hand held), tidak ada gambar yang shaky atau ngeblur,” paparnya.
Menurut Joshua, hasil foto stabil berkat fitur optical image stabilizer (OIS) yang dimiliki kamera realme 9 Pro+.
Tidak hanya itu, Josua juga menambahkan bahwa realme 9 Pro+ berhasil menangkap refleksi berlian dari stalaktit lebih jelas dari mata telanjang. Saturasi dan gradasi warna yang ditampilkan pada hasil foto pun terlihat lebih kaya.
Baca Juga: Seberapa Mudahkah Membuat Oksigen dari Air di Bulan dan Mars?
“Ternyata gradasi yang tampak (di foto) lebih beragam, seperti warna hijau dan kuning. Pada fitur kamera 50 MP, banyak gradasi warna yang tidak tertangkap oleh mata tapi bisa direkam oleh kamera. Padahal, saturasinya enggak dinaikkan tiba-tiba,” katanya.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR