Baca Juga: Ancaman Rusia atas Sanksi AS, Bagaimana Nasib Stasiun Luar Angkasa?
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Apakah Reaktor Nuklir Chernobyl Aman?
Baca Juga: Bagaimana Perang Elektronik Memengaruhi Krisis Perang Rusia-Ukraina?
Di perbatasan barat Ukraina, reservoir gas bawah tanah yang habis digunakan kembali sebagai fasilitas penyimpanan besar.
"Ini adalah bagaimana sistem transmisi gas terbesar di Eropa yang muncul. Ukraina menjadi jantung dari kompleks teknologi canggih yang terdiri dari ladang gas, stasiun kompresor dan fasilitas penyimpanan, serta jaringan pipa industri, transmisi dan distribusi," terang Vitrenko.
Kompleks minyak dan gas Ukraina adalah yang menghubungkan pembakar di kompor dapur dengan deposit gas bawah tanah yang terletak ribuan kilometer jauhnya.
Sistem ini cukup fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harian dan musiman yang signifikan dalam permintaan gas.
Berkat kegemilangannya, Ukraina menjadi salah satu negara yang diinginkan Rusia, guna mendapatkan keuntungan dari energi yang bisa ia gunakan dalam persaingan dengan dunia Barat.
Rusia juga tercatat beberapa kali berupaya untuk mendapatkan pasokan minyak dan gas dari Ukraina yang membuatnya terjerembab dalam pusaran konflik. Rusia berhasrat menguasainya sebagai 'persenjataan' selama masih adanya ancaman dari Amerika Serikat.
"Kami membutuhkan embargo terhadap gas dan minyak Rusia karena setiap barel minyak Rusia dan setiap meter kubik gas Rusia sekarang penuh dengan darah Ukraina," ungkap Oleksiy Goncharenco, anggota parlemen Ukraina.
Rusia memproduksi sekitar 10 juta barel minyak per hari. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah memasok Eropa dengan hampir 40 persen impor gas alamnya dan lebih dari seperempat minyak yang dibelinya dari luar negeri.
"Memproduksi lebih banyak minyak dan gas di luar Rusia (seperti Ukraina) akan memecahkan satu masalah, tetapi memperburuk masalah lain," tutup Vitrenko.
Source | : | NV (Ukraina) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR