Menurut para astronom, ini bisa berupa pijaran kilonova atau lubang hitam yang kemungkinan berada di belakang sinar-X. Dan yang mengejutkan, skenario seperti itu tidak pernah diamati sebelumnya.
Baca Juga: Studi Baru: Zat Awal Pasca Big Bang Bukan Gas, Melainkan Cairan
Baca Juga: Teleskop Bak Mesin Waktu, Astronom Temukan Galaksi Muda Dekat Big Bang
Baca Juga: Astronom Temukan 'Awan Fosil' Peninggalan Ledakan Big Bang
“Ini akan menjadi pertama kalinya kami melihat pijaran kilonova atau pertama kali kami melihat material jatuh ke lubang hitam setelah penggabungan bintang neutron. Hasil apa pun akan menarik.” kata Joe Bright, rekan penulis yang juga dari University of California di Berkeley.
“Studi lebih lanjut tentang GW170817 dapat memiliki implikasi yang luas. Deteksi pijaran kilonova akan menyiratkan bahwa penggabungan itu tidak segera menghasilkan lubang hitam. Atau, objek ini mungkin menawarkan para astronom kesempatan untuk mempelajari bagaimana materi jatuh ke lubang hitam beberapa tahun setelah kelahirannya,” demikian simpulan Kate Alexander, seorang rekan postdoctoral CIERA di Northwestern.
Hasil penelitian ini akan diterbitkan dalam edisi terbaru The Astrophysical Journal Letters, dan saat ini sudah tersedia di server pracetak arXiv yang diterima pada 5 April 2021 dengan judul The emergence of a new source of X-rays from the binary neutron star merger GW170817.
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR