Nationalgeographic.co.id—Hewan sejenis luwak tanpa sengaja telah menggali lubang yang ternyata berisi tempat penimbunan koin kuno. Tepatnya di wilayah Asturias bagian barat laut Spanyol. Koin-koin yang ditemukan dekat dengan sarang hewan tersebut diyakini sebagai koin era Romawi yang mungkin telah tersembunyi di sana selama berabad-abad.
Sebagaimana yang dilaporkan CNN oleh Jack Guy, “Hewan itu mungkin mencari makanan atau menggali sarang ketika saat itu juga ia menggali beberapa koin.”
Roberto Garcia, salah seorang warga lokal yang tidak jauh dari lokasi dan menemukan tempat tersebut segera saja memanggil para arkeolog dan diketahui bahwa hewan tersebut telah menggali sebanyak lebih dari 90 koin.
"Ketika kami tiba, kami menemukan lubang yang mengarah ke sebuah sarang, dan tanah di sekitarnya penuh dengan koin," kata Alfonso Fanjul Peraza, pemimpin studi ini kepada CNN.
Setelah mencari gua La Cuesta, yang terletak di kotamadya Grado, tim arkeolog akhirnya menemukan total 209 koin era Romawi, dengan penanggalan dari antara 200 dan 400 M, koin tersebut tampaknya telah ditempa di tempat-tempat yang jauh sebagai Konstantinopel, Yunani dan London, lapor Vincente G. Olaya untuk El País. Sementara koin Romawi kuno lainnya telah ditemukan di daerah tersebut, termasuk di antaranya 14 koin emas yang ditemukan pada 1930-an, temuan baru mewakili serangkaian koin terbesar yang pernah ditemukan di Spanyol utara.
Para peneliti telah menerbitkan hasil temuan ini pada 20 Desember 2021 dalam Journal of Prehistory and Archaeology berjudul “The Late Roman hoard of La Cuesta cave in Berció (Grado, Asturias). First evaluations from its Cantabrian location”.
Hewan tersebut mungkin telah menggali koin sambil mencari makanan atau tempat berlindung selama badai salju besar yang melanda Spanyol pada Januari 2021, lapor CBS News. Badai adalah yang paling intens dari 50 tahun terakhir dan meninggalkan banyak hewan berjuang untuk menemukan buah beri, cacing ataupun serangga untuk dimakan.
Sebagian besar koin itu terbuat dari tembaga dan perunggu. Koin terbesar, tampaknya terpelihara dengan sangat baik, dicetak di London dan beratnya lebih dari delapan gram, dengan kandungan 4 persen perak.
Pasukan Romawi tiba di Semenanjung Iberia, di mana Spanyol dan Portugal berada saat ini, pada 219 SM, mengusir orang-orang Kartago. Butuh waktu hampir 200 tahun bagi Roma untuk sepenuhnya menaklukkan kelompok suku Semenanjung yang beragam. Wilayah itu tetap di bawah pemerintahan Romawi sampai awal abad kelima, ketika kelompok-kelompok termasuk Sueves, Vandals dan Visigoth mulai menantang kontrol Kekaisaran.
Peraza mengatakan para pengungsi yang bersembunyi di daerah selama konflik di antara kelompok-kelompok ini mungkin telah menyembunyikan koin-koin itu di gua.
Baca Juga: Penemuan 41 Koin Kuno Dengan Julukan Cangkir Pelangi di Jerman
Baca Juga: Temuan Koin Antik yang Berkisah Penaklukan Muslim oleh Tentara Salib
Baca Juga: Kisah Saedah Saenih di Balik Budaya Mengais Koin di Jembatan Indramayu
"Kami pikir itu adalah cerminan dari ketidakstabilan sosial dan politik yang datang dengan jatuhnya Roma dan kedatangan kelompok barbar ke Spanyol utara," katanya.
Koin-koin yang ditemukan tersebut dibersihkan dan akan ditampilkan di Museum Arkeologi Asturias.
Tim juga berencana untuk kembali ke daerah tersebut dalam rangka melakukan penggalian dan penelitian lebih lanjut, serta untuk menyelidiki apakah gua itu hanyalah tempat persembunyian saja ataukah orang-orang mulai tinggal di daerah tersebut. Peraza memberi tahu CNN bahwa mungkin ada lebih banyak artefak yang dapat ditemukan di sana, dan bahwa penemuan di masa depan dapat membantu para sejarawan lebih memahami lagi tentang keruntuhan Kekaisaran Romawi dan pembentukan kerajaan abad pertengahan di Spanyol utara.
"Kami pikir ini adalah situs yang ideal untuk mempelajari lebih lanjut tentang orang-orang yang hidup melalui transisi ini," pungkasnya.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR