Menurut Athenaeus, mengutip Socrates of Rhodes, emas dan permata berharga mendominasi dekorasi ruang makan. Cleopatra menyediakan sofa mahal untuk Antony dan rombongannya. Semua ini membuat Antony takjub, ratu itu mengatakan kepadanya sambil tersenyum bahwa semua itu adalah hadiah. Mencoba membalasnya, Antony segera menyadari bahwa ia tidak dapat bersaing dengan Cleopatra.
Plutarch menambahkan, “Sang ratu yakin bahwa penaklukannya atas Antony akan lebih mudah daripada rayuannya terhadap Julius Caesar sebelumnya.”
Cleopatra juga tahu dia memiliki keuntungan terbesar. Antony pernah melihatnya di Aleksandria 14 tahun sebelumnya dan terpikat padanya saat itu.
Dua topeng Mark Antony
Antony dan Cleopatra menghabiskan musim dingin tahun 41-40 SM di Aleksandria. Keduanya menikmati perpaduan unik budaya Mesir dan Yunani yang membuat kota ini terkenal.
Tak terpisahkan, pasangan ini bermain dadu, minum, dan berburu bersama. Mereka melakukan petualangan malam hari, berjalan-jalan dengan berpakaian seperti budak untuk menyamar.
Keduanya pun saling menyelenggarakan perjamuan makan mewah yang tidak dapat ditandingi oleh rakyat biasa. Jumlah besar makanan yang sedang disiapkan, termasuk delapan babi panggang utuh, membuat siapa saja takjub.
Antony tampaknya menjalani kehidupan ganda dan dia juga sudah menikah dengan istri yang sangat politis di Roma. Ada dua sisi karakternya: ketenangan dan gravitasi orang Romawi dan semangat dionysian orang Yunani yang suka bersenang-senang.
Memang, orang Aleksandria mengatakan bahwa ketika dia berada bersama orang Mesir, Antony mengenakan topeng komedi. “Sebaliknya, ketika berada di antara orang Romawi, dia akan beralih ke topeng tragedi,” ungkap Fernando Lillo Redonet dilansir dari laman National Geographic.
Adegan terakhir dari sebuah tragedi
Antony dan Cleopatra telah mencapai keseimbangan yang memuaskan antara selera kesenangan dan tanggung jawab politik mereka. Namun, musim semi tahun 40 SM membawa berita dari Roma yang menghancurkan kisah cinta dua sejoli ini. Istri Antony, Fulvia menyebabkan masalah.
Saudara laki-laki Fulvia dan Antony telah mengajukan tantangan politik kepada Oktavianus, yang memerintah barat dari Roma. Secara alami, Antony terlibat dan kemungkinan dia memiliki pengetahuan dan mungkin memberi mereka persetujuan diam-diam.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR