Meskipun dikatakan 'mikro' mungkin menyiratkan peristiwa ini kecil, tetapi jangan salah, hanya satu dari ledakan ini yang dapat membakar sekitar 20.000.000 triliun kg, atau sekitar 3,5 miliar material Piramida Agung Giza.
Mikronova baru ini menantang pemahaman para astronom tentang ledakan bintang dan mungkin lebih berlimpah dari yang diperkirakan sebelumnya. "Ini hanya menunjukkan betapa dinamisnya Semesta. Peristiwa ini sebenarnya cukup umum, tetapi karena sangat cepat, mereka sulit untuk ditangkap dalam aksinya," jelas Scaringi.
Tim pertama kali menemukan ledakan mikro misterius ini ketika menganalisis data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA. "Melalui data astronomi yang dikumpulkan oleh TESS NASA, kami menemukan sesuatu yang tidak biasa yaitu kilatan terang cahaya optik yang berlangsung selama beberapa jam. Pencarian lebih lanjut, kami menemukan beberapa sinyal serupa," kata Degenaar.
Tim mengamati tiga mikronova dengan TESS: dua berasal dari katai putih yang diketahui, tetapi yang ketiga memerlukan pengamatan lebih lanjut dengan instrumen X-shooter pada VLT ESO untuk mengonfirmasi status katai putihnya.
"Dengan bantuan dari VLT ESO, kami menemukan bahwa semua kilatan optik ini dihasilkan oleh katai putih," kata Degenaar. "Pengamatan ini sangat penting dalam menafsirkan hasil kami dan untuk penemuan mikronova," imbuh Scaringi.
Penemuan mikronova telah menambah daftar ledakan bintang yang diketahui. Tim sekarang ingin menangkap lebih banyak peristiwa yang sulit dipahami ini, yang membutuhkan survei skala besar dan pengukuran tindak lanjut yang cepat.
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR