“Sistem ini memengaruhi sistem kalender modern,” tambah Sutherland. Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai kalender ini.
Selain itu, raja membuat daftar hari-hari yang berhasil (dies fasti) dan hari-hari yang tidak menguntungkan (dies nefasti). Pada hari-hari yang tidak menguntungkan tidak perlu melakukan sidang pengadilan atau mengadakan pertemuan warga.
Baca Juga: Festival Darah Lupercalia dan Legenda Si Kembar Romulus dan Remus
Baca Juga: Misteri Kematian Kaisar Romawi, Gordian III Saat Berusia 19 Tahun
Baca Juga: Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf
Menurut Plutarch (46 AD – 120 AD), Numa adalah orang yang sangat bijaksana dan religius. Ia memerintahkan untuk membangun sebuah kuil yang didedikasikan untuk Janus di Roma. Dewa batas bermuka dua ini memiliki kuil yang tidak biasa. Pintunya, yang disebut Gerbang Janus, ditutup pada masa damai dan dibuka pada masa perang.
Untuk tiga dewa besar Romawi: Jupiter, Mars, dan Quirinus (nama khusus untuk Romulus), Pompilius memperkenalkan imam khusus. “Dia membawa Perawan Vestal, dewi perapian, ke Roma,” ungkap Sutherland. Para Vestal dibebaskan dari kewajiban sosial yang biasa untuk menikah dan melahirkan anak. Mereka mengambil sumpah kesucian untuk mengabdikan diri pada studi dan ketaatan terhadap ritual negara. Ritual tersebut terlarang bagi perguruan tinggi imam laki-laki.
Numa dikatakan telah menulis beberapa ‘buku suci’ yang berisi ajaran ilahi, sebagian besar dari Egeria dan Muses.
Menurut legenda dan mitos, Pompilius meninggal pada 672 sebelum masehi.
Jika benar-benar ada, kemungkinan besar ia tidak dapat berkontribusi dengan begitu banyak pencapaian penting dan melakukan semua reformasi baru di kota Roma.
Namun apabila Pompilius melakukannya selama 43 tahun masa pemerintahannya, ia menjadi pemimpin yang luar biasa.
Akan tetapi banyak yang percaya bahwa perubahan yang sangat penting dalam agama Romawi dan kebiasaan masyarakat membutuhkan waktu lama. “Dan itu bukan pekerjaan satu orang saja,” Sutherland menambahkan.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR