Pan, dewa gembala, menyatakan bahwa dia bisa memainkan seruling tujuh buluhnya dengan lebih terampil daripada dewa Apollo dengan kecapinya. Pan berhasil selamat tanpa cedera.
Lalu muncul pesaing ketiga untuk keterampilan musik Apollo yang luar biasa. Ia adalah Cinyras, raja Siprus dan pemain suling yang hebat.
Tradisi mengatakan bahwa Cinyras dipuja sebagai pencipta seni dan alat musik, terutama seruling. Dalam satu sumber, ia juga disebut-sebut karena keelokan fisiknya. Seorang penyanyi yang luar biasa, ia juga menantang dan ingin menguji kemampuan Apollo.
“Sayangnya, nasib baik tidak berpihak padanya,” Sutherland menambahkan. Hidupnya berakhir secara dramatis ketika dewa Mars merenggut nyawa Cinyras.
Kompetisi yang menarik ini berlanjut, dan ketika selesai, Apollo dinyatakan sebagai pemenang oleh semua juri yang terlibat.
Baca Juga: Hukum Bengis Draconian Yunani Kuno yang Diukir dalam Darah Manusia
Baca Juga: Awal Konflik Besar Yunani-Persia: Pertempuran Maraton yang Legendaris
Baca Juga: Mengapa Penis Sering Muncul dalam Seni Yunani Kuno dan Romawi Kuno?
Baca Juga: Mengapa Patung Pria Yunani Kuno Selalu Telanjang? Ini Alasannya!
Namun, Midas, raja Frigia, tidak setuju dengan keputusan hakim. Dialah satu-satunya juri yang menilai Marsias adalah pemain yang lebih baik.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR