Serangkaian stasiun dengan kuda yang segar dan cepat dibangun dengan interval pendek yang teratur (sekitar 12 kilometer) di sepanjang sistem jalan utama. Perkiraan seberapa cepat seseorang dapat melakukan perjalanan menggunakan cursus publicus bervariasi.
Sebuah studi oleh A.M. Ramsey dalam "Kecepatan Pos Kekaisaran Romawi" memperkirakan bahwa perjalanan dilakukan dengan kecepatan 66 - 103 kilometer per hari. Oleh karena itu, perjalanan dari Roma ke Napoli akan memakan waktu kurang lebih dua hari menggunakan layanan ini.
Karena menggunakan roda besi, kereta Romawi menimbulkan banyak kebisingan. Itu sebabnya kereta dilarang di kota-kota besar Romawi dan sekitarnya pada siang hari. Kurangnya suspensi membuat perjalanan dengan kereta terasa tidak nyaman. Di beberapa rute, jalan bergelombang menambah ketidaknyamanannya.
Untungnya, jalan Romawi memiliki stasiun jalan yang disebut mansiones di mana orang Romawi kuno bisa beristirahat. Rumah-rumah mewah ini setara dengan tempat istirahat di tol saat ini. Di tempat ini, orang Romawi bisa minum, makan, dan tidur.
Mansiones dibangun oleh pemerintah tiap jarak 25 hingga 30 kilometer. Sayangnya, pelacur dan pencuri berkeliaran di sekitar rumah peristirahatan ini. Jalan raya utama Romawi juga memiliki jalan tol. Tol ini sering terletak di jembatan atau di gerbang kota.
Perjalanan melalui sungai dan laut
Tidak ada kapal penumpang atau kapal pesiar di zaman Romawi kuno. Namun ada turis saat itu. Orang Romawi yang kaya suka bepergian untuk mengunjungi tempat dan teman-teman baru.
Namun untuk mengunjungi tempat di luar Romawi, pertama-tama mereka harus menemukan kapal dagang. Kemudian mendapatkan persetujuan kapten dan menegosiasikan harga dengannya.
Ada sejumlah besar kapal dagang yang menempuh rute reguler di Mediterania. Menemukan kapal yang melakukan perjalanan ke tujuan tertentu pada waktu dan tanggal tertentu tidaklah sulit.
Penumpang itu akan menempati geladak kapal dan kadang-kadang akan ada ratusan orang di geladak. Mereka membawa persediaan sendiri ke kapal termasuk makanan, permainan, selimut, kasur, atau bahkan tenda untuk tidur.
Baca Juga: Melihat Kediaman Kaisar Hadrian yang Luasnya Melebihi Kota Pompeii
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR