Baca Juga: Begini Cara Kerja Otak yang Membuat Anda Menjadi Kecanduan Kafein
Baca Juga: Studi Terbaru: Berpikir Realistis bagi Mental, Bantu Kurangi Stres
Baca Juga: Wanita Cenderung Lebih Unggul dalam Kasih Sayang dan Refleksi Diri
Baca Juga: Mengapa Media Sosial Berpengaruh Buruk pada Mental Orang Indonesia?
"Kami tahu bahwa penggunaan media sosial sangat besar dan ada kekhawatiran yang meningkat tentang efek kesehatan mentalnya, jadi dengan penelitian ini, kami ingin melihat apakah hanya meminta orang untuk istirahat seminggu dapat menghasilkan manfaat kesehatan mental," kata Lambert dalam rilis media University of Bath.
Ia mengungkapkan, banyak peserta penelitian melaporkan efek positif dari puasa media sosial. Efek yang dirasakan diantaranya suasana hati yang membaik dan kecemasan yang berkurang secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa istirahat singkat saja bisa berdampak.
"Tentu saja, media sosial adalah bagian dari kehidupan dan bagi banyak orang, itu adalah bagian tak terpisahkan dari siapa mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Tetapi jika Anda menghabiskan berjam-jam setiap minggu untuk menggulir dan Anda merasa itu berdampak negatif pada Anda, mungkin ada baiknya mengurangi penggunaan Anda untuk melihat apakah itu membantu," Lambert menjelaskan.
Tim sekarang ingin membangun penelitian untuk melihat apakah istirahat sejenak dapat membantu populasi yang berbeda. Seperti misalnya, orang yang lebih muda atau orang dengan kondisi kesehatan fisik dan mental.
Tim juga ingin menindaklanjuti orang selama lebih dari satu minggu, untuk melihat apakah manfaatnya bertahan lama. Jika demikian, di masa depan, mereka berspekulasi bahwa ini dapat menjadi bagian dari rangkaian pilihan klinis yang digunakan untuk membantu mengelola kesehatan mental.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | University of Bath,Cyberpsychology Behavior and Social Networking |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR