Nationalgeographic.co.id—Didirikan pada tahun 1865, Ku Klux Klan (KKK) meluas ke hampir setiap negara bagian selatan Amerika Serikat pada tahun 1870, sekaligus menjadi alat untuk melawan terhadap kebijakan era Rekonstruksi.
"Para anggotanya melancarkan kampanye bawah tanah intimidasi dan kekerasan yang ditujukan kepada para pemimpin Republik kulit putih (minoritas) dan kulit hitam," sebut tim redaksi History dalam artikelnya.
History menerbitkan sebuah artikel pada 4 Februari 2022, membahas tentang kemunculan Ku Klux Klan (KKK) lewat artikel berjudul Ku Klux Klan Violence in The South.
Sebuah kelompok yang terdiri dari banyak mantan veteran Konfederasi mendirikan cabang pertama Ku Klux Klan sebagai klub sosial di Pulaski, Tennessee, pada tahun 1865.
"Dua kata pertama dari nama organisasi tersebut diduga berasal dari kata Yunani 'kyklos,' yang berarti lingkaran," tulisnya.
Jenderal Konfederasi terkemuka Nathan Bedford Forrest dipilih sebagai pemimpin pertama, atau disebut dengan "penyihir agung."
Dari tahun 1870 hingga 1895, banyak orang kulit hitam, sebagai anggota Partai Republik, memperoleh jabatan elektif di seluruh negeri, tetapi tindak kekerasan terhadap orang kulit hitam terutama di Selatan tetap ada.
Banyak diantara orang-orang kulit hitam dikunjungi seseorang bertopeng aneh berjubah hitam, mengetuk pintu menjelang tengah malam, menculiknya lalu menghilangkan jejak pembunuhannya.
Orang kulit hitam di AS mulai mencari pekerjaan yang lebih baik dan ingin melarikan diri dari meningkatnya rasisme dan kekerasan yang terjadi di Selatan oleh Ku Klux Klan yang anti dengan kaum minoritas di sana.
"Kota-kota utara Amerika dipenuhi dengan budak yang dibebaskan dan keluarga besar mereka," tulis Day Gardner kepada Carolina Panorama.
Baca Juga: Illuminati: Ordo Rahasia untuk Melawan Penindasan Penguasa dan Agama
Source | : | History,Carolina Panorama |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR