Baca Juga: Merapah Rempah: Upah, Darah, dan Budak-budak Sepanjang Jalur Rempah
Baca Juga: Merapah Rempah: Sejumput Cengkih Maluku di Rumah Tuan Puzurum
Baca Juga: Akhir dari Dominasi Monopoli Kejam VOC atas Rempah di Pasar Dunia
Baca Juga: Orang Tiongkok Kuno Gunakan Bantal Keramik Saat Tidur, Apa Fungsinya?
"Penting untuk diketahui bahwa kolaborasi internasional ini akan memimpin dalam mengevaluasi keramik ini dan bekerja untuk menemukan konteks asal-usulnya," terang Abbott.
Dia tidak sendiri, kolektor lain dan juga rekannya, Alastair Hunter untuk memberikan sumbangan signifikan untuk diteliti Polkinghorne dan tim untuk mengungkap kisah sejarah dan budaya di baliknya. "Saya senang punya kesempatan untuk mendukung proyek ini, untuk tujuan akademis di samping membina dan memperkuat hubungan Australia dengan tetangga kami di Indonesia," ujar Hunter.
Hunter menjelaskan, koleksi yang dimilikinya berasal dari kedua orang tuanya, Tom dan Elizabeth Hunter, yang merupakan kolektor seni dan barang antik. Barang-barang yang dikoleksi keluarga Hunter juga banyak di antaranya adalah keramik dan benda dari Asia.
Hunter dan Abbott berpendapat, sumbangsih ini adalah investasi yang luar biasa bagi dunia pendidikan dan berbagai penelitian lintas negara. "Ini adalah penghargaan besar buat tim ini bahwa koleksi ekstensif ini akan dilestarikan dan dikuratori untuk kepentingan publik," Hunter melanjutkan.
Source | : | eurekalert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR