Nationalgeographic.co.id—Keberadaan manusia purba Denisova, sebelumnya hanya diketahui dari gua-gua di Siberia dan Tiongkok. Namun, berdasarkan temuan terbaru berupa gigi geraham kuno diduga manusia purba Denisova tinggal di Asia Tenggara.
Dilansir dari Live Science, para ahli menemukan gigi geraham yang kemungkinan milik seorang gadis muda dari 164.000 tahun lalu di Laos. Ahli paleoantropologi di Universitas Bordeaux, Prancis bernama Clément Zanolli mengakatan temuan ini menunjukkan bahwa manusia purba Denisova hidup di berbagai lingkungan dan garis lintang.
“(Mereka) mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrem, dari pegunungan dingin Altai (di Rusia) dan Tibet hingga hutan tropis Asia Tenggara," ujar Clément Zanollli kepada Live Science.
"Studi genetik menunjukkan bahwa Denisova beradaptasi dengan ketinggian yang tinggi dan iklim dingin, tetapi sekarang kita juga tahu bahwa mereka hidup di iklim yang lebih hangat dan lebih lembab dan di ketinggian rendah," tambah Zanolli.
Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications dengan judul A Middle Pleistocene Denisovan molar from Annamite Chain of Northern Laos pada 17 Mei 2022. Lebih lanjut, meskipun manusia modern, Homo sapiens, sekarang adalah satu-satunya anggota genus Homo yang masih hidup dari silsilah keluarga manusia, garis keturunan manusia yang lain pernah hidup di Bumi.
Kerabat terdekat manusia modern yang punah termasuk Neanderthal di Eropa dan Asia dan garis keturunan Denisova yang baru ditemukan di Asia dan Oseania. Masih banyak misteri tentang manusia purba Denisova.
Sejauh ini, para peneliti telah menemukan hanya lima fosil yang terkait secara pasti dengan mereka. Adapun temuan yang dimaksud adalah tiga geraham atas, satu tulang jari dan satu tulang rahang. Di mana tepatnya Denisova tinggal juga diperdebatkan.
Fosil yang digali sampai saat ini semuanya berasal dari daratan Asia, tetapi bukti genetik sebelumnya menunjukkan bahwa orang-orang di Oseania dan pulau-pulau di Asia Tenggara memiliki warisan Denisova. Sekarang, gigi baru itu mungkin merupakan bukti fosil pertama Denisova di Asia Tenggara.
"Setiap fosil tambahan yang digambarkan sebagai Denisova relevan untuk lebih memahami biologi dan evolusi mereka," kata Fabrice Demeter, ahli paleoantropologi di Universitas Kopenhagen yang turut terlibat dalam studi ini.
Para ilmuwan menemukan gigi tersebut pada tahun 2018 di sebuah situs yang dikenal sebagai Gua Cobra di Pegunungan Annamite, Laos. Gua ini memiliki pintu masuk yang terletak sekitar 34 meter di atas tanah. Gua batu kapur itu secara teknis dijuluki Tam Ngu Hao 2, ditemukan karena kedekatannya dengan situs lain, tempat penelitian sebelumnya menemukan fosil manusia modern purba.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR