Misalnya, Adi menyebutkan, benteng hampir roboh yang ditemukan di Panarukan, Situbondo, Jawa Timur. Berkat kehadiran komunitas pegiat sejarah, upaya penyelamatannya pun dilakukan sehingga memunculkan dampak positif.
Contoh lainnya, seperti pengungkapan Benteng Kedung Cowek di Surabaya, Jawa Timur. Benteng itu terbengkalai, kemudian diungkap kembali oleh National Geographic Indonesia. Dampak dari pengungkapan itu mendapatkan perhatian dari dunia internasional dan mendorong perlindungan.
“Jadi dengan ekspedisi ini selain menjaga memori kolektif, mengaitkan mereka (komunitas dan pegiat) agar lebih erat dan bisa saling support satu sama lain,” tekannya.
Dalam misi penjelajahan ini Ady akan ditemani rekannya, Hadi Saputro. Namun, selama perjalanan tidak menutup kemungkinan bagi komunitas setempat yang tertarik ikut menyisiri Jalan Raya Pos.
Ady menghimpun komunitas sejarah dan budaya sepanjang ekspedisi ini, karena kehadiran komunitas-komunitas itu memberikan wawasan tentang kota mereka. “Tidak ada yang lebih mengenal suatu kota kecuali orang di situ sendiri,” terang Ady.
Ady berniat menerbitkan buku tentang perjalanan ini, berikut dengan temuan-temuannya. Sebab, ungkapnya, semua tentang perjalanan hari ini tidak cukup bila hanya dituturkan. Dia merasa perlu mengabadikannya dalam tulisan yang kelak dipahami bagi generasi berikutnya.
"Yang tidak kalah penting mencatat perubahan-perubahan terkaitannya dengan fauna," Ady menambahkan. Barrington pada 1860-an mencatat bahwa Danau Ranu Grati ada buaya. Buaya itu jadi pertunjukkan warga sekitar dengan memberikan umpan bebek di tengah danau.
"Nah, sekarang kita tidak pernah dengan buaya di Ranu Grati—kok bisa ada buaya di situ? Kapan buaya ini hilang, kapan buaya ini terakhir terdengar, kenapa bisa tidak ada (sekarang) apakah ada industri daerah sekitar situ yang memengaruhi atau ada faktor lain?"
Baca Juga: National Geographic Indonesia on Assignment: Singkap Riwayat Kota Pesisir Utara Jawa
Baca Juga: Jelajah Tengara-Tengara Cirebon
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR