Nationalgeographic.co.id—Ketika kita sedang menenggak kopi pahit atau kopi hitam, ada teman yang lebih memilih minum cola manis dan sama sekali tidak menyukai kopi. Pertanyaannya, mengapa sebagian orang sangat menyukai kopi pahit, sedangkan sebagian lainnya tidak suka?.
Untuk menjawab pertanyaan itulah, sebuah penelitian dari Northwestern University mencoba menjelaskan preferensi minuman kita. Menurut peneliti, dengan memahami preferensi makanan kita maka dapat mengindikasikan cara-cara untuk mengatur makanan seseorang.
Penelitian tersebut menemukan bahwa preferensi rasa untuk minuman pahit atau manis ternyata tidak didasarkan pada variasi dalam gen rasa kita. Inilah hasil penelitian yang cukup mengejutkan.
Preferensi rasa untuk minuman kita ternyata dipengaruhi oleh gen yang terkait dengan sifat psikoaktif, yaitu kemampuan mengakibatkan perubahan dalam persepsi dan suasana hati dari minuman tersebut.
Ilmuwan Marilyn Cornelis, asisten profesor kedokteran pencegahan di Northwestern University Feinberg School of Medicine mengatakan, genetika mendasari preferensi kita terkait dengan komponen psikoaktif dari minuman. "Orang-orang menyukai kopi bukan karena rasanya, tapi karena kopi dapat mengubah perasaan mereka, kopi memiliki kemampuan psikoaktif," kata Cornelis kepada Northwestern Now.
Secara terperinci hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam dua publikasi di Human Molecular Genetics. Judulnya, "A genome-wide association study of bitter and sweet beverage consumption" dan "Erratum: A genome-wide association study of bitter and sweet beverage consumption," yang dapat diakses daring.
Studi ini menyoroti komponen perilaku-penghargaan penting untuk pilihan minuman dan menambah pemahaman kita tentang hubungan antara genetika dan konsumsi minuman. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan wawasan tetang hambatan potensial untuk campur tangan dalam diet seseorang.
Oleh karena itu, dari pemahaman tersebut, orang-orang yang sangat menyukai kopi bisa jadi adalah orang-orang yang sangat merasakan manfaat dari kemampuan psikoaktif kopi tersebut. Sedangkan orang dengan genetik sedikit kebal oleh komponen dalam kopi, sepertinya akan kurang menyukai kopi.
Karena sebenarnya kopi bukanlah minuman dengan rasa menyenangkan, tapi kopi adalah minuman yang dapat menyenangkan. Tidak seperti minuman manis yang justru terkait dengan banyak penyakit dan kondisi kesehatan.
Selain itu, para peneliti juga menemukan satu varian dalam gen, yang disebut FTO. Orang yang memiliki varian dalam gen FTO. Varian tersebut sama yang sebelumnya terkait dengan risiko obesitas yang lebih rendah.
Secara mengejutkan orang dengan gen ini lebih menyukai minuman yang dimaniskan dengan gula. Jadi orang dengan varian dalam gen FTO akan lebih menyukai minuman manis, dan tentu kurang menyukai kopi.
"Itu berlawanan dengan intuisi," kata Cornelis. "FTO telah menjadi semacam gen misteri, dan kami tidak tahu persis bagaimana itu terkait dengan obesitas. Kemungkinan memainkan peran dalam perilaku, yang akan dikaitkan dengan manajemen berat badan."
Penelitian tersebut didasarkan pada data asupan minuman yang dikumpulkan menggunakan kuesioner 24 jam. Para ilmuwan menghitung jumlah porsi minuman pahit dan manis yang dikonsumsi oleh sekitar 336.000 orang di Biobank Inggris.
Baca Juga: Semua Jenis Kopi dapat Melindungi dari Infeksi Hepatitis Akut
Baca Juga: Begini Cara Kerja Otak yang Membuat Anda Menjadi Kecanduan Kafein
Baca Juga: Minum Kopi Setiap Hari Baik untuk Jantung dan Dapat Memperpanjang Usia
Baca Juga: Preangerstelsel: Saat Kopi jadi Kekuatan Ekonomi di Hindia-Belanda
Minuman dikategorikan menjadi kelompok rasa pahit dan kelompok rasa manis. Pahit termasuk kopi, teh, jus jeruk, bir, anggur merah dan minuman keras. Manis termasuk minuman yang dimaniskan dengan gula, minuman dengan pemanis buatan, dan jus non-grapefruit. Klasifikasi rasa ini sebelumnya telah divalidasi.
Asupan minuman dikumpulkan menggunakan recall diet 24 jam atau kuesioner. Para ilmuwan menghitung jumlah porsi minuman pahit dan manis yang dikonsumsi oleh sekitar 336.000 orang di Biobank Inggris. Kemudian mereka melakukan studi asosiasi genome-wide tentang konsumsi minuman pahit dan konsumsi minuman manis. Terakhir, mereka mencoba mereplikasi temuan kunci mereka di tiga kelompok AS.
"Sepengetahuan kami, ini adalah studi asosiasi genom pertama tentang konsumsi minuman berdasarkan perspektif rasa," kata Victor Zhong, penulis pertama studi tersebut dan rekan pascadoktoral dalam kedokteran pencegahan di Northwestern. "Ini juga merupakan studi asosiasi genom yang paling komprehensif tentang konsumsi minuman hingga saat ini."
Source | : | Northwestern University,Human Molecular Genetics |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR