Untuk memverifikasi bahwa gen memberikan kualitas detoksifikasi, para peneliti memasukkannya ke dalam jamur lain yang biasanya tidak melindungi jagung dari merkuri. Jamur yang baru dimodifikasi bekerja seperti Metarhizium, melindungi tanaman dari tanah yang sarat merkuri.
Analisis mikrobiologi mengungkapkan bahwa gen tersebut mengekspresikan enzim yang memecah bentuk merkuri organik yang sangat beracun menjadi molekul merkuri anorganik yang kurang beracun. Terakhir, para peneliti merekayasa secara genetik Metarhizium untuk mengekspresikan lebih banyak gen detoksifikasi dan meningkatkan produksi enzim detoksifikasi.
Dalam percobaan terakhir mereka, para peneliti menemukan bahwa mereka dapat membersihkan merkuri dari air tawar dan air asin dalam 48 jam dengan mencampurkan Metarhizium.
Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan di lapangan di Tiongkok untuk melihat apakah Metarhizium dapat mengubah lingkungan beracun menjadi ladang produktif untuk menanam jagung dan tanaman lainnya. Metode saat ini untuk memulihkan tanah yang tercemar membutuhkan racun untuk dihilangkan atau dinetralkan dari seluruh lahan sebelum apa pun dapat ditanam. Itu bisa sangat mahal dan memakan waktu lama. Akan tetapi Metarhizium hanya mendetoksifikasi tanah yang mengelilingi akar tanaman dan mencegah tanaman mengambil racun.
"Membiarkan tanaman tumbuh di lingkungan yang kaya merkuri adalah salah satu cara jamur ini melindungi rumah tanamannya," jelas St. Leger. “Itu satu-satunya mikrob yang kita tahu berpotensi untuk digunakan seperti ini. Sebab bakteri dengan kemampuan genetik yang sama untuk mendetoksifikasi merkuri tidak tumbuh pada tanaman. Namun Anda bisa bayangkan hanya dengan mencelupkan benih ke dalam Metarhizium, dan menanam tanaman yang sekarang terlindung dari tanah yang kaya merkuri."
Selain potensinya sebagai alat yang hemat biaya untuk mengeklaim kembali tanah yang tercemar untuk pertanian, Metarhizium dapat membantu membersihkan merkuri dari lahan basah dan saluran air yang tercemar. Di mana hal ini semakin terancam oleh polusi merkuri karena perubahan iklim dan permafrost yang mencair mempercepat pelepasan logam beracun ke dalam tanah dan lautan. Mungkin ini salah satu cara terbaik yang harus kita lakukan.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR