Kelebihan energi memengaruhi sistem cuaca. Secara langsung meningkatkan jumlah atau intensitas kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan banjir, angin topan, kekeringan, gelombang panas, dan kebakaran hutan. Peristiwa cuaca menggerakkan energi di sekitar dan membantu sistem iklim membuang energi dengan memancarkannya ke luar angkasa. Sehingga hal ini dapat memengaruhi kenaikan suhu secara global.
Studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa 93% panas ekstra dari ketidakseimbangan berakhir di lautan Bumi. Ia meningkatkan suhu dan permukaan laut secara keseluruhan yang mengakibatkan 2021 menjadi lautan global terpanas yang tercatat tahun ini.
"Memodelkan ketidakseimbangan energi Bumi itu menantang, dan pengamatan yang relevan serta sintesisnya perlu ditingkatkan," kata Lijing Cheng, rekan penulis studi ini. "Memahami bagaimana semua bentuk energi didistribusikan di seluruh dunia dan diasingkan atau dipancarkan kembali ke ruang angkasa akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang masa depan kita," pungkasnya.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR