Nationalgeographic.co.id—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). Penyakit apakah cacar monyet dan apa maksud dari darurat kesehatan global?
Kasus cacar monyet pertama dilaporkan terjadi pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo (saat itu Zaire) pada tahun 1970. Sejak saat itu, wabah cacar monyet umumnya bersifat kecil dan dapat dilacak ke seseorang yang baru saja kembali dari negara di mana virus itu endemik, seperti negara-negara di Afrika barat dan tengah.
Namun wabah cacar monyet yang terjadi saat ini tidak seperti sebelumnya. Wabah ini telah meluas di luar Afrika karena ada penularan infeksi dari orang ke orang yang berkelanjutan.
Paul Hunter, Profesor Kedokteran di University of East Anglica, membuat pemaparan dalam sebuah tulisan di The Conversation mengenai riwayat wabah cacar monyet. Dia mencatat bahwa pada 22 Juli 2022 ada 16.593 infeksi cacar monyet yang terkonfirmasi di 68 negara yang sebelumnya belum pernah melaporkan kasus cacar monyet. Sebagian besar infeksi telah dilaporkan dari Eropa. "Sebagian besar infeksi terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama pria yang berhubungan seks dengan banyak pasangan," tulis Hunter.
Model-model yang disajikan kepada WHO menunjukkan jumlah rata-rata orang yang terinfeksi oleh satu orang yang terinfeksi adalah antara 1,4 dan 1,8 pada pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi kurang dari 1,0 pada populasi lain. Jadi meskipun infeksi sesekali dapat menyebar ke populasi selain pria yang berhubungan seks dengan pria, penyebaran signifikan lebih lanjut tidak mungkin terjadi.
"Di Eropa, dalam beberapa pekan terakhir terjadi perlambatan laju peningkatan kasus cacar monyet baru setiap minggunya. Sebagian besar infeksi masih terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria," papar Hunter.
"Di Inggris, 97% kasus terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi tampaknya tingkat pertumbuhan epidemi itu telah turun menjadi nol atau bahkan menjadi negatif dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi masuk akal bahwa penurunan nyata dalam infeksi baru adalah kesenjangan antara gelombang berturut-turut."
Baca Juga: Empat Kasus Cacar Monyet Baru di Inggris Punya Kesamaan Tak Terduga
Baca Juga: Ancaman Evolusi Siklus Cacar Monyet, Para Ilmuwan Mulai Buka Mata
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Menginfeksi Manusia Lagi Setelah 18 Tahun Berlalu
Para ahli baru-baru ini memperdebatkan apakah cacar monyet sekarang menjadi penyakit menular seksual. Meskipun cacar monyet tidak diragukan lagi menyebar saat berhubungan seks, pelabelan sebagai penyakit menular seksual (PMS) akan menjadi kontraproduktif, karena infeksi dapat menyebar melalui kontak intim apa pun, bahkan saat memakai kondom atau tanpa seks penetrasi.
Secara umum, argumen komite darurat WHO mendukung deklarasi darurat kesehatan global, termasuk bahwa cacar monyet memenuhi persyaratan PHEIC di bawah Peraturan Kesehatan Internasional WHO. Mereka menyebutnya sebagai "sebuah peristiwa luar biasa, yang merupakan risiko kesehatan masyarakat bagi negara-negara lain melalui transmisi internasional, dan yang berpotensi membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi."
Ada kekhawatiran bahwa di beberapa negara kemungkinan besar jumlah kasus tidak dilaporkan secara substansial. Ada pula kekhawatiran munculnya laporan infeksi pada anak-anak dan wanita hamil. Dan yang terakhir, adanya kekhawatiran bahwa infeksi ini dapat menjadi endemik pada populasi manusia atau menular ke dalam kelompok berisiko kelompok bahkan setelah pandemi cacar monyet ini berakhir.
Argumen yang menentang menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global mengutip fakta bahwa sebagian besar infeksi saat ini terlihat hanya di 12 negara di Eropa dan Amerika Utara. Mereka juga memgutip bukti bahwa kasus cacar monyet stabil atau bahkan turun di negara-negara tersebut.
Hampir semua kasus cacar monyet terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria dan yang memiliki banyak pasangan. Hal ini memberikan peluang untuk menghentikan penularan dengan intervensi yang ditargetkan pada kelompok ini. Argumen lain adalah bahwa tingkat keparahan penyakit di luar kelompok tampaknya rendah.
Bagaimanapun, meskipun komite darurat tidak dapat mencapai konsensus, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tetap menyatakan keputusan tegas. Dia telah mengambil keputusan untuk mendeklarasikan bahwa cacar monyet merupakan darurat kesehatan global (PHEIC).
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR