Lagi-lagi Antony dijadikan kambing hitam. Oleh Octavianus, ia digambarkan sebagai seseorang yang jatuh cinta pada orang barbar dan menjadi salah satu dari mereka. Antony tidak bisa lagi dipercaya. Seperti kebanyakan orang Italia pada saat itu, Octavianus menganggap budaya Mesir asing dan tidak dapat dipercaya.
Antony turut menyebarkan berita palsu
Sementara itu, Antony menuduh Octavianus melanggar berbagai janji. Ia bahkan menyebarkan desas-desus tentang pelecehan seksual antara Octavianus dan pamannya Julius Caesar.
Akhirnya, Octavianus memenangkan perang propaganda. Ia populer di antara masyarakat, sebagian terbantu oleh popularitas pamannya, tetapi juga karena dirinya sendiri. Senat dan aristokrasi Romawi meragukan semua klaim dan cerita yang berkaitan dengan saingannya. Namun, mereka lebih memilih untuk percaya pada Octavianus daripada Antony.
Masalah yang sekarang dihadapi Octavianus adalah bahwa perang apa pun dengan Antony mungkin dianggap tidak konstitusional. Jika dia menyerang, itu akan melawan warga Roma. Ini bisa digunakan untuk melawannya suatu hari nanti.
Antony hampir kehilangan semua kredibilitas di Roma berkat langkah licik Octavianus.
Octavianus secara ilegal mendapatkan surat wasiat Antony dan membacanya ke Senat
Octavianus perlu melakukan langkah terakhir yang membuatnya mencapai kekuasaan dan mengalahkan Antony. Ia pun membuat surat wasiat palsu.
Surat wasiat Antony ditinggalkan di Kuil Vesta, dan ketika Octavianus menuntutnya dari Perawan Vesta, mereka menolak. Namun, mereka juga menyebutkan bahwa jika dia mengambilnya begitu saja, mereka tidak akan menghentikannya. Jadi, Octavianus mengambilnya dan segera setelah itu, membacanya di depan Senat. Dia kemudian mengirim isi surat wasiat ke seluruh penjuru kekaisaran.
Dokumen itu sangat kontroversial dan mendukung klaim dan tuduhan Octavianus. Fakta bahwa surat wasiat itu mungkin palsu tidak lagi penting karena kerusakan telah terjadi.
Dalam wasiat tersebut, Antony menamai anak-anaknya dan Cleopatra sebagai ahli warisnya. Lebih buruk lagi, dia mengatakan bahwa jika dia mati di Roma, dia ingin tubuhnya dikirim ke Alexandria. Octavianus mengeklaim ini menunjukkan Antony bukan lagi orang Romawi. Calon kaisar masa depan itu menegaskan bahwa Antony ingin memindahkan ibu kota dari Roma ke Alexandria.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR