Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Mamalia Non Manusia Pertama yang Bertani
Danaher-Garcia dan rekan-rekannya mempublikasikan survei terbaru mereka di jurnal Royal Society Open Science pada 3 Agustus 2022. Makalah itu bertajuk The partial merger of two dolphin societies.
Dalam pengamatannya, setiap kali tim melihat lumba-lumba WSR berukuran besar dan lebih terlihat dengan lumba-lumba bimini, langsung direkam. Kemudian dicatat, lumba-lumba mana yang paling banyak menghabiskan waktu bersama, menyentuh, bergesekan satu sama lain, bahkan berkencan. Semua perilaku itu dinilai sebagai tanda persahabatan yang berkembang.
Perilaku persahabatan ini unik, lantaran lumba-lumba juga diketahui bersaing apa lagi untuk berebut betina. Lumba-lumba bimini cenderung seperti bonobo, primata yang dikenal suka perdamaian dengan tetangganya.
Persahabatan kedua kelompok juga diketahui tidak hanya antara jantan dan betina. Kedua lumba-lumba itu bersahabat sesama jantan dengan menyentuh sirip dada, berenang dan menyelam bersama-sama, berenang dalam posisi induk-anak, bahkan seks sesama jenis.
Danaher-Garcia menjelaskan, biasanya lumba-lumba remaja dan lumba-lumba sub-dewasa membentuk persahabatan seperti itu. Akan tetapi, lumba-lumba ini dan pendatang baru sudah dewasa dalam menjalin hubungan persahabatan baru.
"Anda akan mengira pejantan Bimini tidak menginginkan orang dewasa lain ini di sekitar hanya karena persaingan untuk mendapatkan pasangan," ucapnya. Nyatanya, hampir semuanya memilih untuk berteman dengan kawanan baru.
Dia bersama timnya berspekulasi bahwa pejantan yang bersahabat erat ini dapat bergabung untuk melawan pemangsa dan untuk berburu mangsa di laut dalam.
Para ilmuwan menduga, beberapa spesies lumba-lumba mungkin memang lebih mudah bergaul dengan kelompok asing. Pasalnya, lumba0lumba tidak punya wilayah yang bisa ditentukan dan tidak berperilaku untuk melindungi sumber dayanya seperti mangsa.
Source | : | Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR