Menurutnya, fosil itu sebagian besar hanyalah hasil kristalisasi dari garam mineral yang kebetulan berbentuk seperti tulang hewan. Ia melihatnya dari kemungkinan reaksi kimia yang mungkin terjadi.
F Naturalis Richard Brookes membalikkan pendapat Plot, dan mencatat kemiripan yang mengejutkan dengan alat kelamin laki-laki.
Tidak dapat diidentifikasikan dengan pasti, fosil tersebut kemudian hanya disimpan di museum hingga 165 tahun. Hingga kemudian tepatnya pada tahun 1842, Sir Richard Owen, Paleontolog terkemuka Inggris menyadari bahwa tulang tersebut bukan berasal dari manusia raksasa ataupun makhluk lainnya yang kita kenal saat ini.
"Tulang yang telah menjadi misteri selama 165 tahun tersebut adalah milik makhluk purbakala yang memiliki filum atau cabang taksonomi tersendiri yang kemudian dinamai filum dinosauria," seperti dituliskan laman history.
Baca Juga: Apa Warna Tubuh Dinosaurus dan Bagaimana Ilmuwan Bisa Mengetahuinya?
Baca Juga: Penemuan Fosil Spesies Gar yang Selamat dari Kepunahan Dinosaurus
Baca Juga: Mengapa Dinosaurus Karnivora Memiliki Mata Elips dan Lebih Kecil?
Baca Juga: Lebih Tua dari Dinosaurus, Hiu Selamat dari Empat Kepunahan Massal
"Nama tersebut diambil dari bahasa Yunani dan Latin denon dan sauros yang berarti reptil yang mengerikan,"
Source | : | History,American Scientist |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR