Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan dari Gwangju Institute of Science and Technology telah mengembangkan model video gim yang dapat menyesuaikan berdasarkan emosi pemain. Pendekatan baru ini dapat membantu menciptakan pengalaman bermain gim yang lebih baik untuk semua jenis pemain.
Laporan penelitian mereka telah diterbitkan secara daring di Expert Systems with Applications dengan judul "Diversifying dynamic difficulty adjustment agent by integrating player state models into Monte-Carlo tree search."
Model baru ini membuat pendekatan baru untuk penyesuaian kesulitan dinamis di mana emosi pemain diperkirakan menggunakan data dalam game. Tingkat kesulitan dapat disesuaikan untuk memaksimalkan kepuasan pemain.
Upaya mereka dapat berkontribusi untuk menyeimbangkan kesulitan permainan dan membuatnya lebih menarik bagi semua jenis pemain. Menyeimbangkan kesulitan video gim dengan tepat sangat penting untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pemain.
Dalam studi baru-baru ini, ilmuwan Korea tersebut mengembangkan pendekatan baru ini untuk penyesuaian kesulitan dinamis. Emosi pemain akan diperkirakan menggunakan data dalam game, dan tingkat kesulitan disesuaikan untuk memaksimalkan kepuasan pemain.
Kesulitan adalah aspek yang sulit untuk diseimbangkan dalam video gim. Beberapa orang lebih suka video gim yang menghadirkan tantangan sedangkan yang lain menikmati pengalaman yang mudah dan lebih kasual.
Untuk mempermudah proses ini, sebagian besar pengembang menggunakan 'penyesuaian kesulitan dinamis atau dynamic difficulty adjustment (DDA)'. Ide dari DDA adalah untuk menyesuaikan tingkat kesulitan gim secara waktu nyata sesuai dengan performa pemain.
Misalnya, jika kinerja pemain melebihi harapan pengembang untuk tingkat kesulitan tertentu, agen DDA pada gim dapat secara otomatis meningkatkan kesulitan untuk meningkatkan tantangan yang diberikan kepada pemain.
Meskipun berguna, strategi ini terbatas karena hanya kinerja pemain yang diperhitungkan, bukan seberapa menyenangkan mereka sebenarnya.
Dalam studi terbaru ini, tim peneliti dari Gwangju Institute of Science and Technology di Korea memutuskan untuk mengubah pendekatan DDA. Alih-alih berfokus pada kinerja pemain.
Mereka mengembangkan agen DDA yang menyesuaikan kesulitan permainan untuk memaksimalkan salah satu dari empat aspek berbeda yang terkait dengan kepuasan pemain, yaitu tantangan, kompetensi, aliran, dan valensi.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Gwangju Institute of Science and Technology,Expert Systems with Applications |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR