Pria tampaknya cenderung menghargai "kapasitas reproduksi", sementara wanita lebih menghargai "perolehan sumber daya". Thomson menyimpulkan, pria menyukai daya tarik fisik dan pasangan yang awet muda, sedangkan wanita mencari status sosial yang lebih tinggi dan menentukan.
Perilaku ini tercermin pada kebiasaan mencari pasangan di aplikasi kencan daring kita. Pria lebih suka profil wanita yang menarik, lebih muda, dan pendek. Sedangkan perempuan lebih suka profil pria yang punya penghasilan tinggi dan tampak sejahtera. "Itu juga menunjukkan bahwa wanita tertarik pada pengacara, petugas pemadam kebakaran, dan tentara juga," terang Thomson.
Pada praktiknya, pria dan wanita di aplikasi kencan menerapkan nilai yang dicari pada lawan jenisnya. Misal, seorang pria menampilkan profil (seperti foto atau dalam percakapan perkenalan) bagaimana dia merawat hewan peliharaannya atau anggota keluarganya yang lemah dengan baik. Wanita yang secara daring bertemu dengannya, akan tersentuh.
"Menariknya, sebuah penelitian bahkan membuktikan bahwa pria lebih dermawan ketika dilihat wanita," terang Thomson. Penelitian itu ada di jurnal Evolutionary Psychology tahun 2008. Sedangkan wanita, dalam jurnal Behavioral and Brain Sciences tahun 2019, cenderung mempercantik dirinya seperti dengan riasan, perhiasan, atau membuat kulitnya eksotis.
Lambat laun, calon pasangan akan berubah menjadi "wujud aslinya". Hal ini sering kali membuat kita sering beranggapan, selama ini ditipu olehnya. Padahal penipuan ini "berkaitan dengan kesukarelaan," terang Thomson.
Hal itu bisa terjadi pada sifat "primitif" kita untuk mencari apa yang membuat kita tertarik dari pasangan. Akan tetapi, manusia bisa berubah dan berevolusi melawan apa yang awalnya mereka pahami.
Seiring dengan makin rincinya aplikasi kencan daring menanyakan profil kita, ada perubahan pada kita mencari pasangan. Misalnya, pada OkCupid, profil lebih rinci menanyakan apa tujuan hidup kita—entah untuk cita-cita intelektual atau cita-cita hidup sejahtera.
Perubahan itu terasa dalam studi lain di The Journal of Psychology and the Behavioral Sciences tahun 2015. Penelitian itu tidak menemukan temuan seperti penelitian sebelumnya, "tidak ada perbedaan jenis kelamin yang signifikan untuk nilai daya tarik fisik umum antara pria dan wanita."
Definisi untuk daya tarik berubah dari yang sebelumnya. Laki-laki tidak lagi mencari yang berusia muda, bentuk tubuh, berat badan, dan sebagainya. Sedangkan perempuan mencari kecerdasan, kemurahan hati, humor, dan sebagainya.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR