Nationalgeographic.co.id — Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan sejumlah besar gen yang secara andal terkait dengan disleksia pada anak-anak. Penemuan tersebut membantu pemahaman kita tentang biologi di balik mengapa beberapa anak-anak kesulitan membaca atau mengeja.
Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal akses terbuka Nature Genetics dengan judul "Discovery of 42 genome-wide significant loci associated with dyslexia" pada 20 Oktober 2022.
Seperti diketahui, disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja pada anak-anak. Disleksia terjadi pada anak-anak dengan penglihatan dan intelektual normal.
Gejala disleksia pada anak-anak termasuk lambat bicara, lambat dalam belajar kata-kata baru, dan membaca. Sebagian besar anak yang mengidap disleksia dapat berhasil dengan bimbingan atau program pendidikan khusus.
Pada penelitian ini, sekitar sepertiga dari 42 varian genetik yang diidentifikasi sebelumnya telah dikaitkan dengan kemampuan kognitif umum dan pencapaian pendidikan. Para peneliti mengatakan temuan mereka membantu pemahaman kita tentang biologi di balik mengapa beberapa anak kesulitan membaca atau mengeja.
Disleksia diketahui diturunkan dalam keluarga, sebagian karena faktor genetik, tetapi, sampai sekarang, sedikit yang diketahui tentang gen spesifik yang berhubungan dengan risiko perkembangannya.
Studi yang dipimpin oleh University of Edinburgh, adalah studi genetik terbesar disleksia hingga saat ini. Studi sebelumnya yang menghubungkan disleksia dengan gen tertentu telah dilakukan pada sejumlah kecil keluarga dan buktinya tidak jelas, kata tim peneliti.
Studi terbaru ini melibatkan lebih dari 50.000 orang dewasa yang telah didiagnosis menderita disleksia dan lebih dari satu juta orang dewasa yang belum.
Peneliti menguji hubungan antara jutaan varian genetik dengan status disleksia dan menemukan 42 varian signifikan.
Beberapa di antaranya terkait dengan kondisi perkembangan saraf lainnya, seperti keterlambatan bahasa, dan dengan keterampilan berpikir dan prestasi akademik. Namun, banyak yang baru dan dapat mewakili gen yang lebih spesifik terkait dengan proses penting untuk belajar membaca.
Banyak gen yang terkait dengan disleksia juga terkait dengan gangguan hiperaktif defisit perhatian. Tumpang tindih yang jauh lebih kecil dari gen yang terkait dengan disleksia ditemukan untuk kondisi kejiwaan, gaya hidup, dan kesehatan.
Source | : | Nature Genetics,University of Edinburgh |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR