Baca Juga: Analisis DNA 76 Ribu Penderita Skizofrenia Mengungkap Gen Spesifik
Baca Juga: Benarkah Penugasan Astronaut di Luar Angkasa Berisiko Mutasi DNA?
Baca Juga: Kajian Baru: Budaya Lebih Berperan dalam Evolusi Manusia daripada Gen
Beberapa varian genetik terkait juga signifikan dalam sampel berbahasa Tiongkok yang menunjukkan bahwa ada proses kognitif umum dalam belajar membaca yang tidak bergantung pada jenis bahasa.
Para peneliti mengatakan mereka mampu memprediksi seberapa baik anak-anak dan orang dewasa dari empat studi penelitian lain dapat membaca dan mengeja menggunakan informasi genetik dari penelitian, tetapi tidak dengan akurasi yang dibutuhkan untuk penggunaan diagnostik.
Peneliti kunci lainnya dalam penelitian ini berasal dari Max Planck Institute for Psycholinguistics di Belanda, QIMR Berghofer Medical Research Institute di Australia, dan perusahaan AS 23andMe, Inc.
Peneliti utama Michelle Luciano, dari Fakultas Filsafat, Psikologi, dan Ilmu Bahasa Edinburgh University, mengatakan penelitian ini menyoroti banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar disleksia.
"Temuan kami menunjukkan bahwa perbedaan genetik umum memiliki efek yang sangat mirip pada anak laki-laki dan perempuan, dan bahwa ada hubungan genetik antara disleksia dan ambidexterity," kata Luciano.
"Pekerjaan sebelumnya menyarankan beberapa struktur otak mungkin berubah pada orang dengan disleksia, tetapi kami tidak menemukan bukti bahwa gen menjelaskan hal ini."
"Hasil kami juga menunjukkan bahwa disleksia sangat erat kaitannya secara genetik dengan kinerja tes membaca dan mengeja yang memperkuat pentingnya tes standar dalam mengidentifikasi disleksia."
Source | : | Nature Genetics,University of Edinburgh |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR