Nationalgeographic.co.id—Meskipun bagi banyak orang, kunjungan ke dokter akan mengalami trauma, namun Anda masih beruntung karena tidak tinggal di zaman kuno. Pasalnya, pemeriksaan rutin ke dokter bisa berubah menjadi neraka kala itu. Banyak temuan teknik pengobatan ‘gila’ yang pernah digunakan oleh dokter untuk menyembuhkan pasien mereka. Berikut adalah metode pengobatan mengerikan di zaman kuno.
Potong Lidah bagi Orang Gagap
Untungnya, pengobatan modern telah berkembang pesat dan memiliki perawatan seperti terapi wicara bagi orang yang memiliki gangguan bicara alias gagap. Tahukah Anda? selama abad ke-18 dan ke-19 menjadi gagap adalah hukuman siksaan.
Metode yang digunakan para dokter untuk menyembuhkan orang yang gagap adalah dengan memotong sebagian lidah mereka. Metode berdarah ini efektif hanya karena dalam kebanyakan kasus, gagap tidak lagi menjadi masalah dan digantikan oleh masalah yang lebih serius seperti kehilangan lidah sepenuhnya, karena infeksi, dan kematian pasien yang diakibatkannya.
Perawatan merkuri
Saat ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa merkuri adalah racun. Tetapi berabad-abad yang lalu ekstrem ini tidak diketahui. Buktinya, garam yang terbuat dari logam berat ini digunakan untuk mengobati sifilis dari abad ke-15 hingga ke-19.
Itu juga digunakan sebagai antiseptik untuk luka. “Perawatan dapat diberikan secara oral, rektal atau melalui gesekan,” jelas dokter dan ahli Mesir Kuno Rosa Dinarès seperti dilansir Historical Eve.
Jelas, baik orang Mesir kuno, yang memiliki pengetahuan luas tentang anatomi manusia, maupun peradaban lain pada saat itu tidak tahu betapa berbahayanya penggunaan unsur kimia ini.
"Ini beracun bagi sistem saraf dan kekebalan, untuk sistem pencernaan, kulit, paru-paru dan ginjal," kata Dinarès. Efek samping yang dapat muncul berupa tremor, insomnia, kehilangan memori, dan gangguan kognitif dan motorik.
Trepanasi
Ada bukti dari praktek ini, Trepanning, di Neolitik. Ini terdiri dari menusuk tengkorak dengan elemen tajam - atau dengan pisau logam ketika mereka sudah ada - untuk mencapai otak.
Metode ini dimaksudkan untuk menyembuhkan migrain hingga epilepsi atau psikosis. Dalam peradaban kuno, seperti Mesir atau Maya, “tidak diketahui secara pasti apakah praktik tersebut terdiri dari intervensi bedah atau hanya menanggapi ritual,” kata Dinarès.
Source | : | Historical Eve |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR