Foto-foto Burton juga menunjukkan orang Mesir di dalam makam bekerja bersama Carter sebagai anggota tim yang tepercaya dan penting. Sayangnya, mereka tidak mendapatkan pengakuan yang layak dari para arkeolog itu.
“Saya pikir karya Burton menunjukkan betapa pentingnya mereka untuk semua pekerjaan yang dilakukan penggalian di Mesir. Di sisi lain, itu juga mengungkapkan ketidaksetaraan,” kata Prof Parkinson.
“Kami memiliki foto-foto mereka bekerja bersama, tetapi kami tidak dapat mencocokkan nama dengan foto-foto itu. Meski ada rasa hormat terhadap pekerja, itu sangat dalam konteks yang sangat kolonial. Tapi melihat wajah dan mengetahui nama mereka tidak dicatat, saya pikir itu benar-benar memilukan,” tambah Parkinson lagi.
100 tahun telah berlalu sejak penemuan makam firaun muda itu, akan sangat sulit untuk melacak ulang sejarah. Hanya ada segelintir bukti tertulis. Di sini, foto-foto menekankan peran pentingnya yang menyiratkan jasa orang Mesir. Sayangnya, tidak ada nama-nama yang tercatat dalam sejarah.
Foto langka dari penggalian makam Tutankhamun
Sebuah pameran foto dari penggalian makam Tutankhamun diselenggarakan. Inti dari pameran di Perpustakaan Bodleian di Oxford adalah foto seorang anak laki-laki Mesir mengenakan kalung yang ditemukan dari makam.
Ini adalah salah satu foto langka yang diambil oleh para petualang kolonial. Selain foto tersebut, foto-foto pekerja Mesir yang bekerja bersama atau membantu proyek juga dipamerkan. Tetapi biasanya, mereka difoto sedang bekerja di bawah bayang-bayang para arkeolog Inggris.
“Arsip kami dibuat oleh ekskavator Inggris. Dan itu hanya menceritakan satu bagian dari cerita,” kata Dr. Rosenow. “Jika melihat wajah anak laki-laki itu, Anda dapat dengan jelas melihat reaksi manusia yang jauh lebih kompleks. Anda dapat merasakan bahwa dia benar-benar merasakan beban berat. Berat fisik kalung yang dikenakannya dan juga beban masa lalu di pundaknya.”
Identitas anak laki-laki Mesir itu tidak diketahui meskipun sejumlah orang muncul dan mengeklaim sebagai kerabatnya.
Upaya Mesir menjaga harta leluhur dari eksploitasi para penjajah
Terlepas dari ketidaksetaraan yang kentara antara pekerja Inggris dan lokal, Mesir yang baru merdeka dari Inggris setidaknya mampu menjaga harta di tanahnya.
Sikap berubah setelah penjarahan barang antik yang meluas oleh pasukan Inggris selama abad sebelumnya. Dokumen menunjukkan bahwa Carnarvon sang penyandang dana membayangkan melihat artefak dipajang di Inggris.
Source | : | The National News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR