Terlepas dari alasannya, Perseus menerima permintaan tersebut dan berangkat untuk mengambil kepala Medusa.
Perseus memenggal kepala Medusa
Perseus memulai pencariannya untuk menemukan Medusa dan memenggalnya. Dia diberi hadiah dari para dewa untuk membantu mengalahkannya, termasuk perisai yang dibuat oleh dewi pengetahuan dan kebijaksanaan, Athena. Tanpa perisai ini, Perseus tidak akan bisa memenggal kepala Medusa.
Perisai itu dipoles dan reflektif, jadi Perseus menggunakannya sebagai cermin untuk menyelinap di belakang Medusa tanpa menatap matanya. Saat dia mendekati Medusa, dia memenggalnya dan meletakkan kepalanya di tasnya untuk dibawa kembali ke Raja Polydectes.
Medusa Melahirkan Dua Anak
Dilansir dari Theoi, Selama perselingkuhan mereka, Medusa dan Poseidon memiliki dua anak bersama. Anak-anak tersebut adalah anak laki-laki yang lahir saat Perseus memenggal kepala Medusa. Saat Perseus memenggal kepala Medusa, lahirlah kedua anaknya dari lehernya. Putranya adalah Pegasus dan Chrysaor.
Baca Juga: Ketidakadilan Kisah Medusa, Ketika Korban yang Menanggung Hukuman
Baca Juga: Medusa Mati Dipenggal Perseus, Lahirlah Pegasus si Kuda Putih Bersayap
Baca Juga: Mengapa Medusa sang Gorgon Cantik Dikutuk Menjadi Berambut Ular?
Pegasus adalah kuda bersayap abadi yang bisa terbang dan menciptakan aliran air hanya dengan menghentakkan kakinya. Pegasus akan memiliki hubungan masa depan dengan pahlawan Yunani Bellerophon. Athena menghadiahkan Pegasus kepada Bellerophon atas pengabdiannya padanya.
Chrysaor adalah seorang pemuda yang namanya berarti "dia yang menyandang pedang emas." Chrysaor tidak memiliki peran besar dalam mitologi Yunani seperti saudaranya Pegasus.
Medusa Mengubah Raja Polydectes menjadi Batu
Dalam peristiwa yang ironis, Perseus menggunakan Medusa melawan Raja Polydectes dengan mengubahnya menjadi batu setelah dia kembali. Perseus menarik kepala Medusa dari tasnya dan mengangkatnya, menyebabkan Raja Polydectes menatap mata Medusa dan akibatnya berubah menjadi batu.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR