Nationalgeographic.co.id—Harga bahan bakar minyak dunia semakin melonjak. Kini banyak pemerintah bijak yang menuangkan investasi ke pembangkit energi terbarukan.
Meski angin, matahari, dan tenaga air secara teoritis dapat menciptakan energi yang hampir tak terbatas, kapasitas dunia untuk menyimpannya sangat tertinggal. Jadi, kini, penelitian teknologi baterai untuk menyimpan energi telah menjadi keharusan untuk memenuhi kebutuhan energi kita.
Sebuah ide baru kini telah diajukan, yakni dalam bentuk baterai pasir. Ide sederhanya adalah dengan menyimpan energi sebagai panas dalam tong pasir yang sangat besar.
Baterai pasir ini menyimpan energi berlebih yang diciptakan oleh angin dan matahari, untuk kemudian dikeluarkan pada saat dibutuhkan dengan menggunakan panas tersebut untuk berbagai aplikasi. Baterai raksasa ini bisa menyimpan energi 8 megawatt jam yang sangat besar dan mengeluarkan sekitar 200 kilowatt daya saat penuh, dan dapat menyimpan energi selama berbulan-bulan.
“Tujuan utamanya adalah untuk bekerja sebagai reservoir berdaya tinggi dan berkapasitas tinggi untuk kelebihan energi angin dan matahari," tulis Polar Night Energy, produsen baterai pasir ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh IFL Science.
"Energi disimpan sebagai panas, yang dapat digunakan untuk memanaskan rumah, atau untuk menyediakan uap panas dan proses panas bersuhu tinggi ke industri yang seringkali bergantung pada bahan bakar fosil."
Menyimpan energi sebagai panas bukanlah ide baru. Namun, menyimpannya di pasir bisa menjadi solusi yang cukup efisien.
Baca Juga: Menyulap Cangkang Kepiting dan Lobster Menjadi Baterai Terbarukan
Baca Juga: Laut Bisa Sediakan Bahan Baku Baterai dalam Jumlah Hampir Tak Terbatas
Baca Juga: Inovasi Terbaru: Menciptakan Air Panas Murah dengan Pipa Paralon
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR