Nationalgeographic.co.id – Kisah kehancuran Atlantis adalah salah satu kisah paling terkenal dari Yunani kuno. Namun, ada kisah serupa tentang kehancuran yang diceritakan tentang kota Helike.
Tidak seperti Atlantis, ada lebih banyak catatan tertulis tentang situs ini. Selain itu, tulisan-tulisan ini mengandung petunjuk yang membantu para arkeolog mencari lokasi kota yang sebenarnya. Dengan menggunakan petunjuk ini, para arkeolog akhirnya dapat melacak kota yang hilang tersebut.
Helike terletak di Achaea, di bagian barat laut semenanjung Peloponnesia. Selama masa kejayaannya, Helike adalah pemimpin Liga Akhaia pertama, sebuah konfederasi yang terdiri dari 12 kota di sekitarnya. Karena posisi ini, Helike menjadi pusat ekonomi, budaya, dan agama yang penting. Keperkasaan Helike juga terlihat pada koloni-koloni yang didirikannya, seperti Sybaris di Italia selatan dan Priene di Asia Kecil.
Dewa pelindung Helike adalah Poseidon, dewa laut dan gempa bumi Yunani. Ini tidak mengherankan, mengingat posisi Helike di salah satu zona gempa paling aktif di Eropa. Kultus Poseidon dapat dilihat di kuil dan tempat perlindungan Helikonian Poseidon, patung perunggu Poseidon, dan koin yang bertuliskan kepala dewa bagian depan dan trisula di bagian belakang.
Suatu malam selama musim dingin tahun 373 SM, kota Helike dilenyapkan. Beberapa tanda malapetaka kota seperti munculnya api yang sangat besar, migrasi massal hewan kecil dari pantai ke pegunungan beberapa hari sebelum bencana. Hingga pada akhirnya terjadi gempa bumi besar, diikuti tsunami besar dari Teluk Korintus, menghapus kota Helike dari muka bumi. Tim penyelamat yang datang keesokan paginya tidak menemukan korban selamat.
Kehancuran Helike dikaitkan dengan Poseidon. Menurut cerita, dewa laut sangat marah kepada penduduk Helike karena penolakan mereka untuk memberikan patung Poseidon mereka, atau bahkan modelnya, kepada penjajah Ionia dari Asia. Beberapa menyebut bahwa perwakilan Ionia dibunuh. Akibatnya, Poseidon menghukum penduduk Helike dengan menyebabkan laut menelan kota, mirip seperti yang terjadi pada Atlantis.
Baca Juga: Doggerland, 'Atlantis' yang Hilang di Antara Inggris dan Belanda
Baca Juga: Empat Kota yang Benar-Benar Tenggelam, 'Alantis' Versi Nyata
Baca Juga: Teka-Teki Arkeologi: Ratusan Batu Bulat Sempurna Berasal dari Magma
Tidak seperti Atlantis, bagaimanapun, Helike tidak sepenuhnya hilang, karena dikunjungi oleh para pelancong di abad-abad berikutnya. Filsuf Eratosthenes, yang mengunjungi situs tersebut 150 tahun setelah kehancurannya, menulis bahwa ada patung perunggu Poseidon berdiri yang terendam dalam 'poros', dan berbahaya bagi jaring nelayan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR