Genus ini tersebar luas, sebagian besar terjadi di lereng-lereng luar benua, dan lereng pulau dari kedalaman sekitar 100 hingga 2.000 m.
Galeus friedrichi (nama umum filipina sawtail catshark) diketahui hanya dari jenis spesimen yang ditangkap di lepas pantai Sikayab-Bukana, Filipina pada kedalaman 550 m.
Ini adalah spesies Galeus ketiga yang ditemukan di Filipina, dengan Galeus schultzi endemik di Filipina dan Galeus sauteri juga terdapat di lepas pantai Taiwan.
Baca Juga: Hiu Gergaji Terbesar di Dunia Ditemukan Terdampar di Florida
Baca Juga: Dua Spesies Baru Hiu Gergaji Ditemukan di Perairan Afrika Timur
Baca Juga: Lebih Tua dari Dinosaurus, Hiu Selamat dari Empat Kepunahan Massal
Ini dapat dipisahkan dari semua kerabat regional dengan kombinasi tidak adanya pola punggung atau bercak pada tubuh dan sirip ekor. Ukurannya besar, melebihi panjang total 50 cm.
“Sejak 2002, hampir seperempat dari semua chondrichthyan (ikan bertulang rawan) telah dideskripsikan,” tulis para peneliti.
“Kebangkitan taksonomi chondrichthyan (ikan bertulang rawan) selama 20 tahun terakhir ini telah mengarah pada identifikasi banyak spesies baru yang tidak dapat dinilai oleh Daftar Merah IUCN (The International Union for Conservation of Nature's).”
Faktanya, lanjut peneliti, tiga dari 9 hiu kucing yang dibahas di makalah mereka baru diberi nama dalam 15 tahun terakhir.
“Banyak dari penemuan ini, termasuk spesies baru, adalah spesies laut dalam, menyoroti berapa banyak yang masih harus ditemukan di lingkungan ini, terutama karena perikanan berkembang secara global ke laut dalam," kata mereka.
Source | : | Sci-News,Journal of the Ocean Science Foundation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR