Dalam studi baru mereka ini, Alharthi dan rekan penulis menemukan bagaimana Covid-19 meningkatkan risiko MAFLD dan bagaimana MAFLD meningkatkan keparahan Covid-19, membantu pengembangan pengobatan potensial untuk pasien ini.
“Hubungan antara penyakit perlemakan hati dan Covid-19 dianggap sedikit misteri, karena kita tidak tahu bagaimana dan mengapa kedua penyakit tersebut meningkatkan risiko satu sama lain,” ujar Dr. Alharthi.
Baca Juga: Akhirnya Terjawab, Mengapa Kita Lebih Rentan Sakit saat Cuaca Dingin?
Baca Juga: Pandemi Telah Mengubah Kepribadian Kita Menjadi Lebih Murung
Baca Juga: COVID-19 Lebih Mematikan Bagi Orang dengan Gangguan Intelektual
“Kami melakukan studi genetik dan molekuler yang besar dan terperinci dan mengidentifikasi gen, MBOAT7, yang terkait dengan tingkat keparahan MAFLD dan Covid-19.”
Gen tersebut, katanya, memainkan peran penting dalam pengaturan respon imun dan peradangan pada Covid-19.
“Gangguan aktivitas gen MBOAT7 dapat meningkatkan kemungkinan peningkatan produksi sitokin dan kerusakan jaringan serta penyakit hati," Alharthi menjelaskan.
Menariknya, katanya, mereka juga mengidentifikasi bahwa gangguan MBOAT7 dapat 'memprogram ulang' epigenom sel (seperangkat penanda yang tidak hanya menentukan ekspresi gen, tetapi juga gen itu sendiri dan dipengaruhi oleh lingkungan, diet, dan hormon).
"Menjadikannya untuk merespons dengan parah bahkan stimulasi lemah pada Covid-19 yang pada akhirnya meningkatkan kerusakan jaringan," kata Alharthi.
Source | : | Nature Communications,Storr Liver Center |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR