Nationalgeographic.co.id—Senjata api dikenal dalam berbagai medium sejarah sebagai pelengkap pertempuran. Namun, hari ini keberadaannya mulai sulit ditemukan. Senjata ini dianggap terlalu berbahaya.
Dahulu, di Amerika Serikat, senjata ini ditujukan untuk berburu burung dalam jumlah banyak sekaligus, dan lebih spesifik lagi, senjata ini memiliki potensi untuk membunuh 100 burung dengan sekali tembak.
"Putaran yang ditembakkannya adalah buckshot dengan berat hampir lebih dari 460 gram, dan menampung lebih dari 150 palet," tulis Andrei Tapalaga kepada History of Yesterday dalam artikel berjudul "How a Firearm Became Illegal for Being Too Powerful" terbitan 14 Desember 2022.
Diameter dari senjata api ini berkisar 51mm. "Ini adalah kaliber yang sangat spesifik dan senjata terbesar yang dianggap sebagai senapan daripada meriam yang seharusnya," tambah Andrei.
Senjata api ini mengubah industri perburuan untuk penggunaan jangka pendek sebelum akhirnya dilarang. Pistol akan datang dengan dudukan perahu karena sebagian besar pemburu akan menggunakannya untuk berburu unggas air.
Unggas air adalah burung yang sangat umum di Amerika Serikat sekira tahun 1910-an dengan lebih dari 120 spesies yang populasinya tersebar di seluruh dunia. Angsa ini menjadi komoditas perburuan berharga di awal abad ke-20.
Baca Juga: Bagaimana Para Imigran Membuat Sepak Bola Prancis 'Jadi Lebih Baik'
Baca Juga: Senjata Legiun Romawi: Faktor Penting dalam Menaklukkan Musuh
Baca Juga: Perang Dunia II: Bom Kayu Melawan Tank Kayu dan Pesawat Kayu
Berbicara tentang senjata api, senapan Punt sebenarnya telah diimpor hingga ke Skotlandia, di mana pemburu Skotlandia akan menggunakannya untuk berburu babi hutan dengan mudah.
"Senjata itu memiliki berat 43kg, dan meskipun itu adalah keputusan yang sangat sulit, itu diklasifikasikan sebagai senapan," imbuhnya lagi.
Pencipta senjata itu adalah Desmond Bagley, tetapi banyak sejarawan beranggapan bahwa dia adalah seorang penipu yang mengharap pujian dari pencipta sebenarnya senjata punt, yang saat ini masih belum diketahui.
Satu gagasan yang paling gila dan sangat kontroversi adalah bahwa banyak yang meyakini si pembuat senjata punt atau punt gun asli telah terbunuh karena dia menciptakan senjata yang begitu kuat.
Dengan ditetapkannya Lacey Act of 1900, yang melarang pengangkutan hewan liar melintasi garis negara bagian, serta praktik pemasaran berburu yang dilarang pada tahun 1918, senjata itu akan dilarang kemudian pada tahun 1920.
"Persenjataan ini berpotensi membunuh 100 burung dengan satu tembakan yang akan membunuh sebagian besar spesies di langit," terusnya. Sebelum menjadi ilegal, banyak dari pembuat senjata telah menyalin punt gun dari waktu ke waktu dengan interpretasi lain.
Meski ukurannya raksasa dan punya potensi membunuh yang luar biasa, faktanya, senjata ini tidak pernah digunakan dalam Perang Dunia Kedua karena terlalu tidak efisien di medan perang. Namun, Punt gun juga pernah digunakan tentara Turki pada Perang Dunia I.
Hari ini, senjata api seperti punt mungkin sudah tidak lagi diproduksi karena dianggap sebagai senjata ilegal di Amerika Serikat. Hal itu juga menjadi efek domino, akibat potensi berbahayanya bagi manusia dan lingkungan.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR