Nationalgeographic.co.id - Meteorit Mars yang dikenal dengan sebutan ‘Tissint’ mengandung keragaman besar senyawa organik, demikian menurut temuan tim peneliti internasional dalam studi terbaru mereka. Mengungkap cerita asal senyawa organik meteorit Tissint dapat membantu para ilmuwan memahami apakah Planet Merah pernah menjadi tempat kehidupan, serta sejarah geologis Bumi.
Studi baru ini dipimpin oleh Philippe Schmitt-Kopplin, dari Universitas Teknik Munich dan Helmholtz Munich. Termasuk di antara peneliti juga ada Andrew Steele dari Carnegie. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 11 Januari 2023 dengan judul makalah “Complex carbonaceous matter in Tissint martian meteorites give insights into the diversity of organic geochemistry on Mars.”
Tissint, adalah meteorit Mars yang mendarat di Maroko lebih dari 11 tahun lalu. Ini merupakan satu dari hanya lima meteorit Mars yang telah diamati saat jatuh ke Bumi. Potongannya ditemukan tersebar di sekitar gurun sekitar 48 kilometer dari kota yang memiliki nama yang digunakan untuk menamai meteorit tersebut.
Sampel batuan Mars ini terbentuk ratusan juta tahun yang lalu di planet tetangga sebelah kita dan diluncurkan ke luar angkasa oleh peristiwa yang dahsyat. Dengan mengetahui cerita asal senyawa organik meteorit Tissint tersebut, maka akan dapat membantu para ilmuwan untuk lebih memahami lagi apakah di planet Mars pernah menjadi sebuah tempat bagi makhluk hidup atau tidak? Selain itu, ilmuwan juga bisa menggunakan meteorit ini untuk mengetahui sejarah geologis Bumi.
"Mars dan Bumi berbagi banyak aspek evolusi mereka," kata penulis utama Schmitt-Kopplin. "Dan sementara kehidupan muncul dan berkembang di planet rumah kita, pertanyaan apakah itu pernah ada di Mars adalah topik penelitian yang sangat panas yang membutuhkan pengetahuan lebih dalam tentang air, molekul organik, dan permukaan reaktif planet tetangga kita."
Molekul organik mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan terkadang elemen lainnya. Senyawa organik umumnya diasosiasikan dengan kehidupan, meskipun penelitian meteorit Mars sebelumnya menunjukkan bahwa mereka dapat diciptakan oleh proses non-biologis, yang disebut sebagai kimia organik abiotik.
“Memahami proses dan rangkaian peristiwa yang membentuk kekayaan organik yang kaya ini akan mengungkap detail baru tentang kelayakhunian Mars dan potensi reaksi yang mengarah pada pembentukan kehidupan,” tambah Steele, yang telah melakukan penelitian ekstensif tentang bahan organik di meteorit Mars, termasuk Tissint. Ia juga merupakan anggota tim sains probe penjelajah Mars Perseverance dan Curiosity.
Baca Juga: Elaliite and Elkinstantonite, Dua Mineral Baru di Meteorit El Ali
Baca Juga: Ilmuwan Mengidentifikasi Kawah Asal Meteorit Planet Mars yang Terkenal
Baca Juga: Meteorit Chelyabinsk Rusia Mungkin Bagian Benda Penumbuk Bumi Purba
Para peneliti mampu menganalisis inventaris organik meteorit secara menyeluruh, mengungkap hubungan antara jenis dan keragaman molekul organik dan mineralogi tertentu. Upaya mereka menghasilkan katalog terlengkap yang pernah dibuat tentang keragaman senyawa organik yang ditemukan di meteorit Mars atau dalam sampel yang dikumpulkan dan dianalisis oleh probe penjelajah.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR