Meski demikian, ukurannya sangat kecil. Panjang tubuh dewasanya adalah 1,5 milimeter, dan larvanya hanya 0,05 milimeter--hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Bumi sudah mengalami lima kali kepunahan massal dalam sejarahnya. Butuh ribuan hingga jutaan tahun untuk evolusi kembali membawa kehidupan yang lengkap. Kepunahan terakhir membuat populasi spesies yang menapakan kaki di Bumi punya ukuran lebih kecil dari sebelumnya.
Baca Juga: Ada Kemungkinan Ancaman pada Lapisan Ozon karena Letusan Hunga Tonga
Baca Juga: Kerang dan Sedimen Kuno Memberi Petunjuk Kepunahan Masa Lalu Bumi
Baca Juga: Perubahan Iklim Mengancam Status 'Negara Kepulauan' Indonesia
Baca Juga: Naik Satu Derajat Celsius Iklim Saja Berdampak Pada Ragam Spesies
Mungkinkah babak kepunahan akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia, menyebabkan spesies yang tersisa hanya berukuran mikroskopis?
Yang jelas, para ahli menyerukan, alih-alih menggantungkan harapan kita pada beberapa spesies yang tangguh untuk bertahan hidup di bawah perubahan iklim, kita perlu melindungi seluruh ekosistem. Artinya, kita harus memperlambat pemanasan dengan membatasi konsumsi bahan bakar fosil, membatasi perusakan habitat, dan mengurangi dampak manusia lainnya terhadap satwa liar.
"Persepsi saya adalah bahwa akan ada lebih banyak pecundang daripada pemenang"—dan pada akhirnya, pecundang itu bisa termasuk kita (manusia)," tambah Strona.
Source | : | Live Science,National Geographic Indonesia,Springer Link,Science Advances |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR