Dalam sejarah yang ditulis, Daji-lah yang paling disalahkan karena telah mengubah Di Xin menjadi tiran.
Kaisar Di Xin dikenal sebagai pemimpin yang gemar berpesta pora. Ia membuat kolam anggur di mana ia bisa mendayung sampan di saat rakyat kelaparan. Sudah bisa dipastikan, Di Xin bukanlah kaisar favorit rakyat Tiongkok di masa itu.
Pada akhirnya, kekaisaran direbut dari Di Xin. Ketika pasukan Zhou menaklukkan dinastinya, Alih-alih menghadapi musuh, Di Xin membakar istananya dan bunuh diri pada 1046 Sebelum Masehi.
Sui Yangdi (569-618) dari Dinasti Sui
“Dinasti Sui hanya memiliki dua kaisar,” kata Jenne. Kaisar pendiri, Sui Wendi (541-604), adalah penguasa energik yang pernah dimiliki oleh Kekaisaran Tiongkok.
Dia menyatukan dataran tengah setelah hampir tiga abad terpecah. Kemudian, Wendi mendorong batas kekaisarannya hingga ke luar. Serangkaian kampanye ini kemudian dilanjutkan oleh putranya, Sui Yangdi. Namun tidak seperti ayahnya, ia menjadi sangat terobsesi dengan serangan militer dan perluasan wilayah.
Yangdi menindaklanjuti invasi ke Vietnam pada tahun 602 dengan serangkaian aksi yang tidak tepat. Saat itu, sang kaisar berniat untuk menaklukkan Kerajaan Goguryeo di semenanjung Korea. Rupanya, invasi ini membuat kekaisaran bangkrut.
Yangdi membayar perangnya dengan kenaikan pajak dan wajib militer dan ini menyebabkan kerusuhan sipil di seluruh kekaisaran.
Sebagai kaisar, Yangdi juga sangat menyukai wanita. Istananya memiliki lusinan kamar, masing-masing ditempati oleh selir cantik untuk kesenangan dan kenyamanan kaisar.
Sui Yangdi terbunuh dalam kudeta militer pada tahun 618. Meskipun dia adalah seorang penguasa yang mengerikan, Sui Yangdi memiliki prestasi yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kaisar kedua dari Dinasti Sui ini membangun Kanal Besar. Kanal ini kelak menjadi fondasi bagi kesuksesan Dinasti Tang.
Raja Jie (1728-1675 Sebelum Masehi) dari Kerajaan Xia
Sangat mudah untuk memasukkan Raja Jie ke dalam daftar Kaisar Tiongkok terburuk. Ia kejam, pilih kasih, temperamental, dan berubah-ubah.
Source | : | The World of Chinese |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR