Saat itu, Asclepius mampu menyembuhkan pahlawan perang terkenal Philoctetes dari gigitan ular yang mematikan. Berkat si penyembuh, Philoctetes bisa terus berjuang untuk pasukan Troya.
Baru-baru ini, Asclepius Snakebite Foundation bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah dan menyembuhkan korban gigitan ular.
Menariknya, yayasan menunjukkan bahwa obat untuk gigitan ular (dan juga banyak penyakit lainnya) sering kali berasal dari bisa ular. “Hal ini membuktikan betapa rumitnya bisa ular sebenarnya,” Davis menambahkan lagi.
Asclepius dan Medusa, si wanita berambut ular
Ketika dia masih mempelajari keahliannya sebagai penyembuh, Asclepius menerima bantuan dari berbagai sumber, termasuk dewa dan dewi penting.
Salah satu bantuan paling ampuh dan berguna datang dari Athena, dewi perang. Athena memberi Asclepius darah Gorgon Medusa, yang merupakan zat yang sangat mudah menguap.
Konon, darah dari sisi kiri Medusa dapat menyebabkan kematian, sedangkan darah dari sisi kanan dapat menghidupkan kembali orang mati.
Athena mempercayakan Asclepius dengan racun yang berpotensi berbahaya ini. Tentu saja, sang dewa penyembuh itu menggunakannya untuk kebaikan dan menghidupkan kembali banyak manusia.
Hubungan antara Asclepius dan Medusa menunjukkan peran penting yang dimainkan ular dalam hidupnya sebagai penyembuh. Juga sifat kompleks racun ular sebagai pemberi dan pengambil kehidupan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR