Baca Juga: Ekosistem Karbon Biru, Modal Alami untuk Kendalikan Perubahan Iklim
Baca Juga: Apakah Pengurangan Emisi Karbon Sudah Adil Bagi Negara Berkembang?
Baca Juga: Korupsi Memicu Parahnya Emisi Karbon di Asia, termasuk Indonesia
Para peneliti mengatakan bahwa mengganti beberapa pupuk dengan emisi tertinggi, seperti urea, dengan amonium nitrat di seluruh dunia dapat mengurangi emisi antara 20 persen dan 30 persen.
Namun, ini hanya akan bermanfaat setelah dekarbonisasi industri pupuk. "“Tidak ada solusi yang sempurna,” kata Serrenho.
“Kita perlu memikirkan kembali bagaimana kita menghasilkan makanan, dan insentif ekonomi seperti apa yang paling berhasil."
Serrenho dan Gao memperkirakan bahwa dengan menerapkan semua mitigasi yang mereka analisis, emisi dari sektor pupuk dapat dikurangi sebanyak 80 persen pada 2050.
“Pekerjaan kami memberi kami ide bagus tentang apa yang mungkin secara teknis, apa yang besar, dan di mana intervensi akan bermakna,” kata Serrenho.
Source | : | University of Cambridge,Nature Food |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR