Baca Juga: Sadis, Kisah Pria Dikuliti Hidup-Hidup hingga Dijadikan Piala
Sasaran Selim I berikutnya adalah Kesultanan Mamluk di Mesir, yang memerintah Mesir dan Levant. Setelah mengalahkan Mamluk di Levant, Selim dan Ottoman mulai menguatkan kedudukannya di Mesir.
Pada bulan Februari 1517, Ottoman berdiri di depan gerbang Kairo dan bersiap untuk menyerang Mamluk yang melakukan pertahanan terakhir mereka.
Kala itu, Mamluk berhasil dikalahkan. Menurut satu catatan, sekitar 800 Mamluk yang ditangkap dan dipenggal, kepala mereka ditusuk di sekitar kamp Selim, sementara tubuh mereka dibuang ke Sungai Nil.
Konsekuensi penting lainnya dari penaklukan Selim I atas Mesir adalah bahwa dia sekarang menjadi penguasa paling kuat di dunia Islam, terbentang dari Timur Tengah hingga ke Afrika bagian utara (Mesir).
Pada tahun 1520, Secara mengejutkan Selim I meninggal pada usia 50 tahun. Diperkirakan bahwa Selim mengidap penyakit kanker kronis. Kematiannya meninggalkan kekuasaannya yang hanya selama delapan tahun—sejak tahun 1512-1520.
Meskipun pemerintahannya singkat (terutama jika dibandingkan dengan 31 tahun ayahnya, dan putra serta penerusnya, Suleiman yang Agung 46 tahun), Selim I dapat dianggap sebagai penguasa yang sangat sukses.
Ia disebut memberi semangat baru dari lahirnya peradaban Islam dan Ottoman yang tangguh hingga mampu menaklukan sebagian Eropa kelak. Setelah kematiannya, ukuran Ottoman meningkat dua setengah kali lipat.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR