Kembali ke kampung halaman untuk membentuk pasukan
Kemudian, dia kembali ke kampung halamannya dan merekrut pasukan pertamanya dengan sekitar 700 orang. Mereka adalah teman masa kecilnya, pengungsi, dan para tentara gagal.
Karena tidak ada prajuritnya yang profesional, Zhu Yuanzhang menghabiskan banyak waktu untuk melatih pasukannya. Ia pun berhasil. Selama waktu ini, dia bertemu dan merekrut para jenderal dan pejabat Dinasti Ming yang paling penting dan luar biasa.
Di saat yang sama, Zhu dan istrinya mengadopsi banyak anak, beberapa di antaranya menjadi perwira yang luar biasa. Dibantu oleh pejabat-pejabat yang cerdas dan prajurit-prajurit pemberani, pasukannya terus menang.
Dinasti Ming terbentuk
Zhu Yuanzhang bukan hanya seorang jenderal yang luar biasa tetapi juga seorang pemimpin yang bijaksana.
Alih-alih merampas makanan warga sipil untuk tentaranya, ia meminta pasukannya untuk bertani. Mereka bahkan membantu masyarakat untuk membangun proyek pemeliharaan air. Alhasil, ia mendapat dukungan rakyat dan prajuritnya menjadi lebih bertanggung jawab, kompetitif, dan disiplin.
Setelah perang sengit selama bertahun-tahun, Zhu Yuanzhang mengalahkan pasukan pemberontak di Tiongkok selatan dan mendirikan Dinasti Ming. Kemudian, dia melanjutkan perjalanannya ke utara, dengan dalih mengusir pengembara dan memulihkan pemerintahan leluhur. Tindakannya menginspirasi sebagian besar orang Han utara yang masih berada di bawah kekuasaan Dinasti Yuan.
Beberapa bulan setelah berdirinya Dinasti Ming, pasukan Zhu Yuanzhang berbaris menuju ibu kota Kekaisaran Yuan, Beijing. Kaisar terakhir Dinasti Yuan, Toghon Temür, membawa rakyatnya dan melarikan diri ke utara setelah membaca ramalan dari bintang-bintang. Kemudian, Dinasti Ming menempati sebagian besar tempat di Tiongkok di selatan Tembok Besar.
Perang melawan sisa-sisa pengikut Dinasti Yuan
Pelarian Kaisar Toghon Temür menyelamatkan sebagian besar rakyatnya dan pasukan kavaleri Mongolia mereka yang kuat. Sehingga mereka bisa membangun pemerintahan lain, Yuan Utara, di sisi utara Tembok Besar.
Oleh karena itu, dalam 26 tahun berikutnya, Zu memulai delapan perang Ekspedisi Utara melawan pemerintah baru ini. Pasukan Mongol pun kalah dan mundur. Bahkan mereka kehilangan kendali atas Dataran Tinggi Mongolia.
Source | : | Britannica,China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR