Kebencian Kaisar Taizu pada korupsi
Ciri khas lain dari pemerintahannya adalah kebenciannya yang besar terhadap korupsi.
Sebagai seorang kaisar, Taizu sangat hemat dan rajin. Ia bahkan berusaha “menularkan” gaya hidupnya pada para pejabatnya. Ia meyakini bahwa penderitaannya saat masih kecil disebabkan oleh pejabat yang tamak dan korup.
Setelah menjadi kaisar, Taizu meningkatkan kekuasaan terpusat dan memerangi korupsi dengan hukuman yang sangat berat. Konon sekitar 150.000 pejabat dijatuhi hukuman mati karena korupsi.
Untuk mengawasi, Taizu mendorong warga sipil untuk belajar tentang undang-undang dan ketentuan khusus mengenai hukuman pejabat korup. Di masanya, warga sipil bisa menuntut pejabat langsung ke kaisar atau menteri atasan lainnya.
Bagi Kaisar Taizu, kepentingan warga sipil di atas birokrat. Semua pejabat merupakan pelayan alih-alih penguasa yang memiliki hak istimewa.
Selama 31 tahun masa pemerintahannya, dia membawa kehidupan yang makmur dan stabil bagi rakyatnya.
Kaisar Taizu terkadang dikritik karena kekejamannya dalam membantai pejabat korup. Namun, ia menahan kekuatan kelas penguasa karena kepeduliannya pada rakyat. Ini menjadikan Kaisar Taizu sebagai seorang pemimpin luar biasa dalam sejarah Tiongkok.
Setelah kematiannya, kebijakan ketatnya yang ditujukan untuk menahan pejabat secara bertahap dihapuskan. Mungkin sebagian besar kaisar masih menganggap dirinya sebagai sekutu birokrasi, yang merupakan bantuan penting dalam pemerintahan mereka.
Source | : | Britannica,China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR