Dari berbagai konflik pada masa itu, kekaisaran tidak punya uang di perbendaharaannya. Vespasianus pun mulai memperbaiki dan memulihkan keuangan Kekaisaran dengan berbagai pajak, termasuk pajak urine dari urinal umum.
Baca Juga: Penemuan Lingga Kayu di Benteng Romawi, Kemungkinan Adalah Mainan Seks
Baca Juga: Valeria Messalina, Kisah Ratu Romawi yang Sejarahnya Dihapus
Baca Juga: Kisah Tiberius Jadi Kaisar Romawi Kuno Hingga Skandal Terlarang
Baca Juga: Hannibal Barca yang Ditakuti dan Jadi Mimpi Buruk Bagi Romawi
"Segera setelah pajak urine ini diberlakukan, orang Romawi mulai menyebut toilet lokalnya 'vespasianus'. Pajak urine dianggap sebagai kebijakan yang menjijikan oleh putra Vespasianus, dan calon kaisar, Titus," terang Hill.
Informasi tentang pajak urine ini ditulis oleh sejarawan Romawi Dio Cassius dan Suetonius. Mereka menulis, Titus mengeluh soal pajak yang diberlakukan ayahnya karena suka mengambil uang dari pengumpulan urine.
Titus menyebut "pecunia non olet"--uang tidak bau, sebagai sindiran. Frasa ini menjadi pepatah yang berarti uang tidak ternodai oleh asal-usulnya.
Bagaimanapun, pajak yang diberlakukan Vespasianus menguntungkan Kekaisaran Romawi. Salah satu pencapaiannya adalah membuat Koliseum Romawi yang dibangun selama 10 tahun pemerintahannya. Koliseum ini pun berkontribusi untuk arsitektur modern.
Selain itu, Hill menulis, yang paling berkontribusi dari Vespasianus adalah telah memperkenalkan sistem toilet berbayar umum pertama. Di mana toilet umum dimiliki secara pribadi oleh pihak pengumpul urine, yang kemudian hasilnya menjadi pajak untuk pemasukan negara.
Source | : | Scientific American,JSTOR,Ancient Origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR