Nationalgeographic.co.id—Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay mencapai puncak Gunung Everest setinggi 8.850 meter pada 29 Mei 1953. Mereka menjadi dua orang pertama yang berdiri di puncak gunung tertinggi di dunia.
Namun, Edmund Hillary kemudian menyatakan bahwa ia lebih suka namanya dikenal untuk hal lain, bukan sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi dunia. Seperti apa sebenarnya kehidupan Edmund hillary sejak kecil hingga mencapai puncak Everest dan setelahnya hingga meninggal.
Edmund Hillary adalah pria yang lahir pada 20 Juli 1919 di Auckland, Selandia Baru. Jauh sebelum menyukai penjelajahan ke puncak gunung-gunung tertinggi dunia, Edmund Hillary dulunya adalah anak laki-laki kutu buku yang bertubuh kecil.
Namun, perjalanan wisata sekolahnya ke Gunung Ruapehu pada tahun 1935, sangat mengesankannya. Seketika ia memutuskan untuk menjadi pendaki gunung.
Hillary melakukan pendakian besar pertamanya pada tahun 1939, saat mencapai puncak Gunung Oliver. Gunung Oliver adalah satu dari 17 puncak Pegunungan Southern Alps di Selandia Baru. Puncak-puncak gunung lain segera dicapainya beberapa tahun berikutnya.
Pada tahun 1953, Edmund Hillary bergabung dengan regu ekspedisi Inggris di Himalaya yang dipimpin Sir John Hunt. Pada saat itu mereka berniat mencapai puncak tertinggi dunia yang jadi atap dunia, yaitu Puncak Everest.
Pendakian dimulai pada Maret 1953. Pada 26 Mei, Hillary dan Tenzing Norgay berusaha mencapai Puncak Everest setelah dua pendaki pertama ekspedisi Hunt menyerah di ketinggian 8.200 meter.
Hillary dan Norgay berhasil mencapai ketinggian 8.500 meter pada 28 Mei 1953. Pada saat itu, keadaan cuaca sangat buruk. Sampai-sampai tim pendukung mereka memilih mundur.
Namun, Hillary dan Norgay berhasil mempertahankan semangat dan mengalahkan keinginan untuk menyerah. Mereka pun bermalam di tempat itu, sambil menantikan cuaca buruk reda.
Keesokan harinya, mereka melanjutkan pendakian. Mereka akhirnya berhasil mencapai Puncak Everest pada pukul 11.30 waktu setempat.
Tak heran setelah pendakian Edmund Hillary berkomentar soal penaklukan dirinya. "Bukan gunung yang kami taklukkan, namun diri kami sendiri," kata Hillary seperti dikutip dari buku Great People: Fascinating Moments and Stories Behind.
Tom Bourdillon dan Charles Evans adalah pendaki tertangguh di Ekspedisi Hunt tempat Hillary bergabung. Merekalah yang sebenarnya mendapat kesempatan pertama mencapai Everest. Sayangnya, cuaca buruk memaksa mereka mundur saat mereka sudah mencapai ketinggian 8.200 meter.
Berbeda dengan Hillary dan Norgay yang memilih bermalam pada ketinggian 8.500 meter untuk menunggu cuaca buruk mereda. Pada pukul 06.30 pagi setelah bermalam mereka masih bisa sarapan aprikot, sarden, biskuit, selai, dan madu.
Pada pagi hari tanggal 29 Mei 1953 itu juga, ketika terbangun dari tidur, mereka mendapatkan sepatu mereka beku terbungkus es. Mereka kemudian terpaksa menghabiskan waktu dua jam untuk menghangatkan sepatu itu agar dapat digunakan kembali.
Dengan sisa tabung oksigen yang sangat terbatas mereka melanjutkan pendakian dan akhirnya sampai di Puncak Everest pada siang hari. Everest adalah gunung tertinggi di Pegunungan Himalaya sekaligus tertinggi di dunia.
Mereka segera menancapkan empat bendera di sana, yakni bendera PBB, Inggris Raya, Nepal, dan India. Setelah saling berfoto, mereka pun turun.
Di kaki gunung mereka disambut oleh para sherpa, "Everest Khatm, ho gya, Sahib!" Dalam bahasa Nepal, sambutan itu berarti, "Kalian telah mencapai Everest, Tuan!"
Baca Juga: Tenzing-Hillary Airport, Bandara Tertinggi dan Terekstrem di Dunia
Baca Juga: Mau ke Gunung Everest? Pahami Kondisi Jalur Pendakian dan Hal Lainnya
Baca Juga: Asal-usul Pemberian Nama Everest pada Puncak Tertinggi di Dunia
Keberhasilan mencapai Everest membuat Hillary diberi gelar kehormatan Sir oleh Ratu Inggris. Gelar ini tak membuat Sir Edmund Hillary berhenti bertualang.
Selama kurun waktu 1956-1965, Hillary mendaki 10 puncak di Himalaya. Pada tahun 1958 ia memimpin tim Selandia Baru mencapai Kutub Selatan. Bahkan, pada tahun 1985 ia menemani Neil Armstrong terbang melintasi Arktik dan mendarat di Kutub Utara.
Petualangan Hillary tak berakhir hanya dengan pendakian dan penjelajahan alam. Ia juga melakukan banyak kegiatan kemanusiaan.
Hillary tak pernah melupakan jasa para sherpa yang mendampinginya selama melakukan pendakian di Himalaya. Sherpa sesungguhnya bukan sekadar pemandu pendakian.
Mereka adalah sebuah suku yang menghuni bagian lereng selatan Himalaya. Mereka sangat mengenal Himalaya dan keadaan alamnya. Mereka juga dikenal sebagai para pendaki tertangguh di Himalaya.
Tenzing Norgay yang menemani Hillary ke Puncak Everest adalah seorang sherpa yang bisa memandu para pendaki di Pegunungan Himalaya. Berasa Hillary, Norgay adalah dua orang pertama yang mencapai puncak dunia.
Norgay dikenal sebagai seorang pendaki berpengalaman. Sejak tahun 1935, ia telah melakukan banyak pendakian bersama tim ekspedisi Eropa.
Setelah mencapai Everest, ia mengurangi kegiatan mendaki. Hingga akhir hayatnya di tahun 1986, ia menghabiskan waktunya dengan membagi seluruh pengalamannya mendaki kepada murid-muridnya di Himalayan Mountaineering Institute, semacam sekolah mendaki gunung.
Umur Hillary agak lebih panjang daripada Norgay. Dengan kepopuleran yang diraihnya, Hillary membangun sekolah, rumah sakit, dan banyak fasilitas lain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena jasanya itu, pada tahun 2003 ia menjadi orang asing pertama yang dianugerahi kewarganegaraan Nepal.
Selain dalam kegiatan kemanusiaan, Hillary juga aktif di berbagai aktivitas pelestarian alam. Inilah petualangan lain Hillary yang terus dilakukannya tanpa kenal lelah sampai ia menutup usia pada 11 Januari 2008.
Kegiatan kemanusiaan Hillary untuk para sherpa merupakan tanda terima kasihnya bagi mereka. Menurut Hillary, ia lebih senang dikenal karena mendirikan sekolah dan rumah sakit bagi para sherpa dibandingkan sebagai orang pertama yang mencapai puncak dunia.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR