Burung ini memiliki cakar raksasa dengan ukuran hingga 30 cm (12 inci), yang dengan mudah akan dapat mengirim kanguru raksasa remaja, burung besar yang tidak bisa terbang atau spesies megafauna lain yang hilang dari zaman itu.
Burung itu juga hidup berdampingan dengan spesies yang masih hidup seperti elang ekor baji (Aquila audax), yang memiliki implikasi menarik.
“Mengingat dulu burung pemangsa Australia lebih beragam, ini bisa berarti bahwa elang ekor baji di masa lalu lebih terbatas tempat tinggal dan makanannya,” kata Mather.
“Kalau tidak, itu akan bersaing langsung dengan raksasa Dynatoaetus gaffae untuk sumber daya itu.”
Baca Juga: Edowa zuniensis, Spesies Baru Kura-kura yang Hidup di Zaman Dinosaurus
Baca Juga: Fosil Spesies Baru Reptil Mirip Buaya Raksasa Ditemukan di India
Baca Juga: Penemuan Spesies Baru Ikan Predator Raksasa Berusia 36 Juta Tahun
Baca Juga: Chucarosaurus diripienda, Spesies Baru Dinosaurus Titan dari Patagonia
Sisa-sisa fosil pertama Dynatoaetus gaffae dikumpulkan dari Gua Mairs di Flinders Ranges, Australia Selatan, pada tahun 1956 dan 1969, dan terdiri dari tulang dada dan beberapa fragmen lainnya.
Hal ini memungkinkan identifikasi fosil tambahan dari spesies yang sama dalam koleksi dari Cooper Creek di Cekungan Danau Eyre, Gua Fosil Victoria, dan Gua Wellington.
“Kami sangat senang menemukan lebih banyak tulang dari sebagian besar kerangka untuk menciptakan gambaran dan deskripsi yang lebih baik tentang burung punah raksasa yang telah lama hilang ini,” kata Mather.
“Sering dicatat betapa sedikit predator darat besar yang dimiliki Australia saat itu, jadi Dynatoaetus gaffae membantu mengisi celah itu.”
Source | : | Sci News,Journal of Ornithology |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR