Keberadaan lokasi Syeba sendiri, hingga saat ini masih menjadi perdebatan di antara para pakar. Sebagian orang menyatakan bahwa Syeba berada di Ethiopia, sementara yang lain menempatkannya di Yaman saat ini.
Kekayaan dan teka-teki
Dalam Alkitab, Ratu Syeba digambarkan sebagai sosok yang cerdas, mandiri, menyukai tantangan, dan penuh rasa hormat.
Penulis sejarah abad pertama masehi, Flavius Josephus, dalam bukunya The Antiquities of the Jews juga menggambarkan Ratu Syeba seperti dalam Alkitab:
“Orang yang memiliki rasa ingin tahu besar terhadap filsafat, oleh karena hal itu serta hal-hal lainnya, ia patut dikagumi.”
Saat Kisah ini diceritakan kembali dalam Targum Sheni, sebuah teks Yahudi dari abad ketujuh hingga kedelapan Masehi, kisah ini semakin terperinci.
Alkisah seekor hudhud yang dapat berbicara, memberitahu Salomo bahwa tanah Syeba merupakan satu-satunya daerah yang tidak tunduk terhadap kekuasaannya.
Salomo mengirim hudhud ke Syeba dengan sebuah surat yang isinya mendesak ratu untuk tunduk kepadanya.
Alih-alih marah atas surat tersebut, Ratu Syeba justru membalasnya dengan mengirim hadiah-hadiah berharga dan 6.000 pria muda.
Disebutkan, bahwa ribuan pria tersebut datang dengan sandangan warna ungu, memiliki tinggi badan yang sama, dan bahkan lahir dalam hari dan waktu yang sama. Mereka menyampaikan pesan dari ratu yang mengumumkan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Yerusalem.
Setibanya di sana, sang ratu memberikan tiga teka-teki kepada Salomo, yang segera dipecahkannya. Pertemuan ini menunjukkan pengetahuan dan keterampilan diplomatiknya, karena teka-teki tersebut tidak sekadar permainan baginya. Ini adalah caranya mengukur Salomo.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR