Teks-teks Asyur berbicara tentang ratu-ratu Arab dari periode kebesaran Saba. Bangsa Saba juga mengirim duta serta hadiah ke istana Asyur dalam misi diplomatik dan komersial.
Kerajaan ini menjadi kaya karena keberhasilannya dalam pengelolaan air serta perdagangan kemenyan dan mur. Namun ia baru muncul sebagai kekuatan internasional pada abad ke-8 SM, lama setelah pemerintahan Salomo.
Meskipun Kitab Raja-Raja ditulis pada abad keenam SM, kisah Salomo mungkin mewakili kisah terdahulu yang mencerminkan realitas geopolitik berabad-abad sebelumnya.
Teori Etiopia mendapat dukungan kuat dari sejarawan abad pertama Masehi, Flavius Josephus. Ia menggambarkan tamu Salomo sebagai "Ratu Mesir dan Etiopia", yang menunjukkan asal usul Afrika.
Hubungan historis telah terjalin antara Etiopia dan Saba–kedua kerajaan tersebut berada tepat di seberang Laut Merah satu sama lain.
Pada zaman kuno, para pedagang Arab selatan, termasuk dari Saba, melakukan perjalanan singkat menyeberangi Laut Merah untuk mendirikan pemukiman kecil di dataran tinggi Ethiopia.
Meskipun menarik, hubungan ini tidak menyelesaikan masalah kronologi. Aksum adalah sebuah kerajaan Ethiopia yang berkembang pesat dari tahun 100 SM hingga 700 M, bertahun-tahun setelah pemerintahan Salomo.
Baca Juga: Balqis sang Ratu Syeba: Bagaimana Sebuah Kisah Legenda Lahir
Baca Juga: Perempuan Arab Penjaga Terusan Suez, Inspirasi Patung Liberty
Baca Juga: Mengapa Ratu Ma Xiuying, Istri Pendiri Dinasti Ming Dicintai Rakyat?
Baca Juga: Kisah Looty, Anjing Ratu Victoria Hasil Jarahan dari Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Alasan Kaisar Tiongkok Xianzong Tidak Punya Ratu, tapi Haremnya Banyak
Wendy Laura Belcher, profesor sastra Afrika di Universitas Princeton, mengusulkan bahwa sang ratu mungkin berasal dari budaya lain, yaitu budaya Tanah Punt, sebelum Aksumite Ethiopia.
Disebutkan dalam sumber-sumber Mesir sejak abad ke-15 SM, Tanah Punt menyediakan dupa, rempah-rempah, dan emas bagi Mesir–semua komoditas yang terkait dengan ratu dan kunjungannya ke Sulaiman.
Sejarawan berbeda pendapat tentang lokasi tepatnya Tanah Punt, tetapi umumnya menempatkannya di tenggara Mesir dan di utara Tanduk Afrika.
Penemuan berbagai barang Mesir di Ethiopia utara, menegaskan adanya hubungan dagang yang berlangsung lama di antara mereka. Hal ini cukup untuk menarik perhatian raja seperti Sulaiman.
Seperti yang ditulis Belcher, "jika ada ratu yang pergi ke utara ke Israel pada abad kesepuluh, itu adalah ratu Afrika."
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR