Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleobotani dari Simon Fraser University memberikan petunjuk baru tentang tumbuhan purba yang hidup di Pegunungan Burnaby (British Columbia, Kanada) 40 juta tahun yang lalu. Tumbuhan tersebut hidup selama zaman Eosen akhir, ketika iklim jauh lebih hangat daripada saat ini.
Hasil analisis fosil tumbuhan oleh para peneliti telah dipublikasikan di International Journal of Plant Sciences belum lama ini. Makalah tersebut diterbitkan dengan judul "Plant Megafossils, Palynomorphs, and Paleoenvironment from the Late Middle to Late Eocene Burnaby Mountain Flora, Huntingdon Formation, British Columbia, Canada" yang bisa diperoleh secara daring.
Rolf Mathewes, ahli paleobotani Simon Fraser University mengatakan, dan pembimbingnya saat ia masih sarjana, profesor Robert C. Brooke, menemukan dan mengumpulkan fosil tumbuhan dari deposit yang terekspos selama pembangunan universitas pada akhir tahun 1960-an.
Fosil itu kemudian disimpan di Simon Fraser University tetapi tetap terkunci di lemari selama bertahun-tahun lamanya. Sampai kemudian Mathewes kembali ke koleksinya sebagai seorang profesor.
Mathewes kemudian mendedikasikan jurnal yang dipublikasikannya itu untuk mengenang Brooke, mendiang penyelia dan mentornya.
Premis penelitian adalah, flora fosil zaman Eosen di daerah sekitar Vancouver, British Columbia, kurang dikenal meskipun pekerjaan dimulai pada tahun 1890-an hingga 1920-an.
Karakter floristik flora Pegunungan Burnaby yang sebelumnya tidak dipelajari dari Formasi Huntingdon di British Columbia direkonstruksi menggunakan megafosil tumbuhan dan palinologi.
Salah satu fosil yang diidentifikasi oleh rekan mereka David Greenwood, dari University of Brandon, adalah potongan daun palem.
"Situs ini menawarkan wawasan tentang vegetasi terestrial dan paleoklimat selama akhir Eosen tengah hingga akhir di Pasifik Barat Laut Amerika Utara di lingkungan pesisir selama tren pendinginan global," tulis peneliti.
Tim peneliti juga mengidentifikasi bunga hydrangea dan bunga tumbuhan yang telah punah dari keluarga yang sama dengan basswood, pohon asli Amerika Utara Bagian Timur.
Analisis mikroskopis serbuk sari fosil yang diekstrak dari serpih halus juga mengungkapkan keberadaan alder, pakis, elm, sweetgum, dan banyak tumbuhan lainnya.
Metodologi yang para peneliti gunakan, yaitu mengidentifikasi megaflora dan mikroflora dan flora gabungan dibandingkan dengan flora sebaya dari barat laut Washington.
Source | : | Simon Fraser University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR