Nationalgeographic.co.id - Penggundulan hutan atau deforestasi, bersama dengan kebakaran hutan telah menghabisi hutan Amazon dari tahun ke tahun. Hutan Amazon terus-menerus menyemburkan asap dan jelaga, mengancam kehidupan dan telah menghancurkan separuh dari salah satu gudang karbon terpenting yang tersisa.
Perhitungan resmi terbaru, sekitar 76.000 kebakaran hutan terjadi di seluruh Amazon, Brasil. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 80 persen dibandingkan periode waktu yang sama tahun sebelumnya, menurut data dari Brazil’s National Institute for Space Research (INPE).
Sejak saat itu, semakin banyak kebakaran muncul dalam citra satelit yang digunakan para ilmuwan untuk menilai tingkat dan intensitas pembakaran, dan mereka memperkirakan jumlahnya terus meningkat seiring dengan semakin intensifnya musim kemarau akibat perubahan iklim.
"Kebakaran itu sendiri merusak dan menghancurkan, tetapi penyebab utamanya lebih memprihatinkan," kata Ane Alencar, direktur sains di Amazon Environmental Research Institute (IPAM) kepada National Geographic.
“Mayoritas kebakaran yang kita lihat sekarang disebabkan oleh deforestasi,” katanya. "Ini gila. Kami mengurangi deforestasi hingga hampir 65 persen di masa lalu. Kami membuktikan bahwa kami bisa melakukan itu. Dan sekarang kita akan mundur."
Seberapa buruk itu dibandingkan dengan masa lalu?
Sejauh ini, jumlah kebakaran yang terjadi di seluruh Amazon lebih tinggi daripada titik mana pun sejak 2010, yang merupakan tahun kekeringan yang sangat buruk, kata Ruth DeFries, pakar pembangunan berkelanjutan di Columbia University.
Sebagian besar kebakaran hutan yang terjadi di Amazon disebabkan oleh ulah manusia. Banyak pembukaan lahan muncul dengan cepat dan menghilangkan sebagian vegetasi yang ada di sana.
Petani dan peternak menebangi hutan di awal tahun dan membiarkan pohon yang ditebang mengering. Setelah pohon tumbang mengering, mereka membakarnya, meninggalkan petak tanah terbuka yang siap untuk kegiatan pertanian.
Namun kebakaran lebih parah di masa lalu, karena deforestasi lebih akut.
Deforestasi Amazon memuncak pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Pada fase terburuk dari periode puncak deforestasi tersebut, lebih dari 10.000 mil persegi hutan dapat ditebang dalam setahun.
Banyak dari area yang dibuka tersebut dikonversi langsung menjadi lahan pertanian untuk kedelai atau penggembalaan ternak.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR