Nationalgeographic.co.id – Rubah Berekor Sembilan, Roh Rubah (Huli Jing) adalah makhluk dalam mitologi Tiongkok dengan sejarah panjang.
Makhluk mitologi ini adalah rubah dengan kekuatan supernatural. Mereka memiliki kondisi, bentuk, dan cara kultivasi yang berbeda.
Rubah Berekor Sembilan digambarkan sebagai rubah putih keperakan dengan sembilan ekor. Satwa mitologi ini melolong seperti bayi yang baru lahir dan hanya muncul di tempat yang subur, makmur, dan damai.
Roh Rubah, yang tercatat dalam sejarah adalah rubah yang memperoleh kekuatan magis, terutama dapat mengubah atau merasuki manusia. Satwa mitologi ini datang ke dunia, dengan perangai baik atau buruk.
Usul Rubah Ekor Sembilan?
Mitologi Rubah Berekor Sembilan pertama kali tercatat dalam mahakarya kuno The Classic of Mountains and Seas.
Dalam buku ini, rubah adalah sejenis makhluk keberuntungan yang memiliki bulu putih keperakan. Satwa mitologi ini muncul di kerajaan yang stabil dan makmur.
Satwa mitologi ini diyakini memangsa manusia. Sebaliknya, manusia yang memakan daging Rubah Ekor Sembilan dapat dilindungi dari kejahatan dan racun.
Sementara itu, kebanyakan dari makhluk mitologi ini menghuni tempat magis bernama Qingqiu.
Dalam beberapa cerita rakyat, ketika Yu yang Agung sekitar 2123 SM—2025 SM berperang melawan banjir besar, Rubah Ekor Sembilan berubah menjadi wanita cantik yang membantunya. Yu pun jatuh cinta padanya.
Mitologi Tiongkok mengatakan bahwa wanita ini, yang kemudian menjadi ratu pertama Dinasti Xia (2070 SM—1600 SM), berasal dari suku yang tinggal di Qingqiu. Lokasinya, saat ini merupakan tempat di kota Heze, Provinsi Shandong.
Suku yang kuat bernama Tushan mungkin memiliki rubah dengan sembilan ekor sebagai totem. Suku ini merupakan aliansi klan yang semuanya menggunakan rubah sebagai totem mereka.
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR